Sifat mudah marah seorang istri menjadi penghalang terbesar bagi kesuksesan suami dan keberhasilan hidup rumah tangga. Semua keutamaan yang di miliki seorang istri akan hilang dan tidak bernilai bila ia tempramental, berwatak jelek dan suka marah.Kemarahan istri akan tampak pada wajahnya yang terus menerus cemberut dan memaksakan semua tuntutannya pada suami, mencela keadaan suami dan emosi yang terus menerus terhadap semua hal.
Sikap mudah marah istri berasal dari wataknya yang tempramental dan mudah emosi. Seorang istri hendaknya tidak sombong, mau mengakui kesalahannya dan berusaha dengan sabatr mengatasi sifat yang menyedihkan ini serta tidak putus asa. Berusahalah, wahai istri, menciptakan ketenangan dan merendahkan suara, memahami persoalan sebelum menjawab dengan tergesa - gesa, maka sedikit demi sedikit sifat anda akan berubah. Jika sifat mudah marah istri berasal dari ketidakpuasan terhadap tingkat ekonomi dan materi keluarganya, maka ia seharusnya mengetahui bahwa Rosul SAW memerintahkan kita untuk melihat urusan - urusan dunia kepada orang yang lebih rendah dari kita dan tidak melihat kepada orang yang lebih tinggi dari kita.
Alih -alih mengeluh dan muda marah, wahai istri, seharusnya anda berusaha membantu suami meskipun hanya dengan ucapan - ucapan dan doa - doa yang baik.
Puaslah dengan kehidupan anda karena kekayaan sebenarnya adalah kekayaan jiwa, bukan pada banyaknya harta. Dan kebahagiaan terletak pada kesenangan hati tidak pada harta yang banyak. Jika sifat mudah marah itu karena banyaknya beban yang di letakkan di pu ndak anda dan banyaknya anak - anak, maka anda harus dapat mengatur waktu dan melatih anak untuk membantu pekerjaan anda dan dapat mengambil manfaat/ belajar dari pengalaman orang lain.
Jika sifat mudah marah itu karena penyakit yang diderita oleh istri, maka ia harus ke dokter dan terus berobat hingga sembuh. Jika hubungan rumah tangga yang panas itu disebabkan oleh istri yang pemarah, maka seorang istri harus berterus terang dan terbuka kepada suami apa yang membuatnya tertekan. Jika terdapat sebab-sebab yang baru muncul kemudian, maka hendaklah ia bersabar. Dan jika karna keluhan fisik, maka haruslah diobati.
Seorang suami harus memperlakukan istrinya dengan baik dan lemah lembut.
dapat npelajaran baru nich, makasih
ReplyDeleteMksh dah mampir
ReplyDelete