"Hai pemuda, bolehkah aku meminta bunga-bungamu utuk pesta diistanaku?"
Silahkan tuan puteri?" dengan senang hati hamba haturkan jawab Hastika. Hastika gembira sekali, bunga-bunganya disenangi Putri Sania. Tiba-tiba terdengan suara burung bayan,"tolong-tolong!..." Tep..... cras!! anak panah melesat. Tangan Hastika terluka, tetapi anak Bayan itu selamat. Dan tidak hanya itu,....cras! cras! cras! Pedang pemburu itu berkibat lagi.
"Oh jangan.... janagn....! bunga-bunga itupesanan taun putri....! seru Hastika.
"Ha...Ha...ha..., itulah akibatya kalau kau halangi pemburuanku terhadap burung itu," kata pemburu itu.
Lemaslah tubuh Hastika,".... bagaimana ini, padahal besok Putri Sania akan mengambil bunga-bunga itu!"
Malam tiba, Hastika masih gundah. Sekelompok burung bayan mendekatinay. "Hai Hastika, aku keluarga anak burung yang kau tolong tadi. Kami ingin menghiburmu", kata pemimpin burung Bayan.
"Baiklah, tetapi bagaiman caranya?" tanya Hastika.
"Nah, bentangkan kain sarungmu dan duduklah!" Hastika mengikuti keinginan burung-burung itu. Mereka terbang. "Kita akanmenghadap Raja Purnama." kata pemimpin Bayan. hastika hanya diam, takjub melihat keindahan langit malam.
"Aku tahu apa yang kau risaukan, Anak muda." kata raja Purnama ketika Hastika menghadap."kau telah menolong burung kesayaganku. Oleh karena itu terima biji-bijian ini. Tanamlah malam ini juga, sebelum matahari terbit!" sambung raja Purnama.
Kemudian burung-burung Bayan itu membawa hastika kembali ke bumi. Terbangnya cepat sekali.
Sampai dirumah, waktu sudah hampir pagi. Hastika langsung menanam biji-bijian pemebrian raja purnama, dengan dibantu pemimpin bayan. Berkat kerjasama mereka, tidak lama kemudian semua biji selesai di tanam. akhirnya Hastika tertidur, kelelahan. Saat matahari pagi memancarkan sinarnya. Hastika terbangun, dan ... "Oh..... darimana datangnya bunga-bunga ini! terimakasih Ya Allah, Terimakasih!" seru Hastika kegirangan.
Tidak lama kemudian Putri Sania datang. "Wow...indah sekali", seru Putri Sania takjub. "Aneh ya, pagi ini bunga-bunganya lebih cantik dan lebih harum." kata Putri Sania kagum. Putri sania meminta Hastika untuk memetikan bunga yang paling indah. Hastika menyanggupi. Ketika bunga itu dipetik, dua Bayan melompat dari bunga itu. "Itu Buga Candra Kusuma. Ciumlah bunga itu Hastika!" kata burung bayan.
Hastika langsung menciumnya. Tiba-tiba bunga itu memancarkan cahaya kemilau. Dalam sekejab, Hastika telah berubah, dan wajahnya bercahaya. "Sebenarnya engkau siapa?" Putri Sania. "Aku......, Hastika penghuni gubug ini". jawabnya.
Akhirnya, Hastika diajak menghadap raja. Semua binatang gembira, bunga-bunga tersenyum. Raja Ikranegara sudah menunggu. "Ayahanda inilah Hastika. Pemilik kebun itu", Kata Putri Sania. "Putra siapakah engkau anak tampan?" tanya raja. "Ampun tuanku. Sejak kecil hamba hanya mengenal almarhum ibu hamba seorang". Jawab Hastika sambil menunjukan kalung peninggalan ibunya. Tiba-tiba Raja Anggara berteriak. "Anakku! Engkau anakku! Kalung ini, lambang kerajaan Anggara. Penasehatku mengatakan, anaku akan kembali bila dia mencium bunga Candra Kusuma". "Dua puluh tahu silam. Ketika engkau lahir, terjadi prahara. Keluarga kerajaan terusir. Ibumu lari sambil menggendongmu, entah kemana. Aku, kakamu Sania, dan prajuritku mengungsi ke negara tetangga. Atas bantuan negara tetangga itulah, aku berhasil merebut kembali istana ini." lanjut raja.
Bukan main suka cita keluarga istana atas kembalinya Pangeran Hastika.
Putri Sania sangat bergembira, bertemu kembali dengan adiknya. Sudah lama ia merindukan saat-saat seperti ini. Beberapa hari kemudian, hastika dinobatkan sebagai Putra Mahkota. Seluruh rakyat Anggara bersuka ria. Pestanya dirayakan tujuh hari tujuh malam.
TAMAT.
Hemmm...bagus seritanya!
ReplyDeleteMakasih Gan,Sir!
Delete