Di daerah Tapanuli, berdiri kerajaan Batak, rajanya yang terakhir adalah Sisingamangaraja XII. Pada tahun 1878 rakyat Batak dipimpin Sisingamangaraja XI melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Sebab-sebab terjadinya perang:
- Raja sisingamangaraja XII tidak sudi daerah kekuasaanya dipersempit apalagi di jajah oleh Belanda.
- Belanda ingin mewujudkan Pax Neerlandica, yaitu menyatukan seluruh wilayah Indonesia dibawah kekuasaan Belanda. Tujuannya untuk mencapao perdamaian dan melindungi kepentingan modal belanda.
Belanda menempatkan pasukannya di Tarutung dengan dalih untuk melindungi penyebaran agama kristen. Dalam menghadapi perluasan wilayah Belanda itu, pada tahun 1878 Raja Si Singamangaraja XII menyerang kedudukan Belanda yang berada di Tarutung.
Pada tahun 1894 Belanda mengerahkan kekuatan untuk merebut Bakkara sebagai pusat kekuasaan Si Singamangaraja XII. Akhirnya, Belanda berhasil menduduki Bakkara sehingga Si Singamangaraja XII pindah ke Dairi-Pakpak.
Pada tahun 1904 Belanda mengadakan serbuan yang dipimpin oleh Van Daalen dan dapat menduduki daerah Tapanuli Utara. Belanda mengerahkan pasukannya yang terkenal untuk menangkap Si Singamangaraja XII. Akan tetapi, Si Singamangaraja XII gigih mengadakan perlawanan hingga beliau gugur. Jenazahnya dibawa ke Tarutung dan dimakamkan di depan Markas Militer Belanda disana. Kemudian Jenazahnya dipindahkan ke Balige.
0 Response to " Perang Tapanuli (1878-1907) "
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.