Kerajaan Banjar terletak dibagian tenggara Pulau Borneo (Kalimantan) atau di Daerah Kalimantan Selatan Sekarang. Pada tahun 1859 rakyat Banjar melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Sebab-sebab terjadinya perang banjar
Sebab-sebab terjadinya perang banjar sebagai berikut:
- Belanda mencampuri urusan keluarga Keraton Banjar sehingga menimbulkan kericuhan.
- Belanda melakukan tindakan yang merugikan rakyat, seperti mengadakan monopoli perdagangan, perkebunan, dan pertambangan batu bara di Kalimantan Selatan.
Sebagian besar rakyat Banjar tidak senang terhadap Sikap Belanda. Demikian pula lingkungan keluarga Keraton, terutama Pangeran Hidayat. Pada tahun 1859 rakyat Banjar dipimpin Pangeran Antasari mengadakan perlawanan terhadap Belanda.
Pimpinan dan jalannya perang Banjar
Perang Banjar dipimpin oleh Pangeran Hidayat, Pangeran ANtasari, Kiai Demang Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin dan Kiai Langlang. Pada tahun 1860 jabatan sultan dan mangkubumi di kerajaan Banjar kosong sehingga kerajaan Banjar dihapus dan dikuasai Belanda.
Pada tahun 1862 Pangeran Hidayat tertangkap, kemudian di buang ke Jawa. Pada tanggal 11 Oktober 1862 Pangeran Antasari meninggal karena sakit.
Meskipun pangeran Hidayat dan pangeran Antasari meninggal, tetapi rakyat Banjar terus mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Perang dilanjutkan oleh Gusti Matsaid, Notowijoyo, Suropati, Naro, Rosyid, Gusti Acil, dan Gusti Arsat sampai tahun 1863.
Baca Juga : Usaha-usaha Belanda Untuk Mengalahkan Diponegoro
0 Response to " Perang Banjar (1859-1863) "
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.