Berikut ini adalah sebab-sebab terjadinya perang Padri:
Perang padri ini terjadi karena ada sebabnya. Tidak mungkin suatu akibat tanpa ada sebab. Berikut in termasuk dalam sejarah dan sebab terjadinya perang paderi :
- Adanya pertentangan antara kaum adat dengan kaum Padri. Kaum adat adalah para penganut agama Islam, tetapi mereka menjalankan adat kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran agama islam, seperti berjudi, minum minuman keras, dan menyambung ayam. Adapun kaum Padri adalah kaum muslim yang dipimpin oleh tokoh agama Islam yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji. Mereka antara lain Haji Piabang, Haji Miskin dan haji Sumanik. Para haji ketika di negara Arab Saudi mendalami ajaran Wahabi, suatu ajaran Islam yang ingin memberantas adat kebiasaan yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.
- Adanya campur tangan Belanda untuk membantu kaum adat.
Proses Perlawanan erang Padri
Perang Padri terbagi menjadi dua tahap, yakni :
- Tahun 1821-1825 (Sebelum pecah perang Diponegoro)Semula perang Padri merupakan perang saudara antara kaum Padri dengan kaum adat. Pertempuran besar pertama terjadi di Lawas. dalam pertempuran ini, kaum Padri dipimpin oleh Datuk Malin Basa (Imam Bonjol). Pimpinan lainnya adalah Datuk Bandoro, Tuanku Nan Pasaman, Tuanku nan Renceh, dan Tuanku Cerdik. Untuk menghadapi kaum Padri kaum adat meminta bantuan Belanda di Padang.Kaum adat dan Belanda yang bersenjatakan lengkap di hadapi kaum Padri dengan sisat perang gerilya. Pertemouran teradi di Semawang, Lintau, daerah Bonio, dan Agam. Kaum Padri dipimpin oleh Tuanku Nan Renceh. Belanda mendirikan Benteng Fort van der Capellen di Batu Sangkar dan Benteng Foert de Kock di Bukittinggi. Pasukan Belanda mengalami kekalahan di Pagaruyung sehingga terpaksa mundur.Pada tahun 1825 di Jawa terjadi Perang Diponegoro sehingga kedudukan Belanda semakin sulit. Kemudian Belanda menggunakan taktik damai dengan kaum Padri yang ditanda tangani tanggal 15 November 1825 Isinya adalah, kedua belah pihak tidak akan saling menyerang, dan Belanda mengakui batas-batas wilayah kaum Padri. Setelah perudningan itu, Belanda menarik pasukannya untuk menghadapi Perang Diponegoro di Pulau jawa.
- 1830-1837 (Setelah perang Diponegoro)Setelah perang Diponegoro berakhir, Belanda mulai menggempur kaum Padri di Minagkabau. Kaum adat pada waktu itu sadar bahwa tujuan Belanda hanya ingin menguasai Minangkabau dan menindas rakyat kecil. Kaum adat kemudian mengubah sikapnya, yaitu bersatu dengan kaum Padri untuk bersama-sama melawan Belanda. Kaum Padri dipimpin oleh Tuanku Imam bonjol. Belanda kemudian mendatangkan pasukan dari pulau Jawa. Pasukan Sentot Ali Basya Prawirodirjo didatangkan pula untuk melawan kaum Padri dan kaum Adat. Akan tetapi, Sentot berkhianat terhadap Belanda karena ia justru membantu Kaum Padri melawan Belanda. Akhirnya, Sentot di tangkap dan diasingkan di Cianjur.
- Akhir perlawanan PadriPada tahun 1837 pasukan Belanda berhasil menerobos Benteng bonjol. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Ciancur. kemudian Beliau dipindahkan ke Minahasa sampai wafatnya dalam tawanan. Jenazahnya dimakamkan di Pineleng (dekat Manado).
baru tau gan kalau perang padri awalnya perang kaum padri melawan kaum adat. belanda masuk ternyata setelah dimintai bantuan oleh kaum adat ya. nah inilah yang banyak kesalahan dalam pembelajaran. dulunya kalau kita belajar sejarah, yang di ceritakan sebagai tokoh imam bonjol itu keperkasaannya melawan belanda, padahal orang tidak tau kalau awalnya melawan kaum adat. yang kedua, orang juga tidak tau kalau perang padri dengan belanda setelah perang diponegoro. taunya perang padri setelah belanda masuk sebelum perang diponegoro. kan bahaya kalau kita salah mempelajari sejarah kang. makasih kang atas info sejarahnya perang padrinya. semoga bisa mencerahkan bagi orang yang sempat mengenyam kesalahan belajar sejarah waktu kecil dulu, seperti saya kang. ok makasih sekali lagi.
ReplyDeleteSama sama mbah. Pembelajaran buat kita semua
DeleteSama sama mbah. Pembelajaran buat kita semua
Deletejadi tahu saya mas tentang sejarah perang padri, terima kasih ilmunya ya
ReplyDeletesama-sama pak ibrahim, makasih jg dah mampir
Deletesalah satu referensi yang bagus nih mengenang sejarah ya mas :)
ReplyDeleteya mengenang sejarah Indonesia
Delete