Suatu waktu syeh Quthbud Din mengajak murid-muridnya berjalan menuju tepi pantai. Beliau melakukan wudhu kemudian berkata, "Ucapkanlah ya Syaikh Quthbud Din! Insya Allah kalian bisa berjlan diatas air dan tidak tenggelam ke dalam lautan." Murid-muridnya segera melakukan perintah sang guru. Mereka mengucapkan kata-kkata yang merupakan panggilan kepda gurunya itu dengan niat bertawasul dengan gurunya. Kecuali ada satu orang murid . Dia justru mengucapkan Ya Allah. Pikirnya, menyebut nama Allah tentu lebih mustajab dibandingkan dengan nama gurunya. Mereka semua kemudian mencoba berjalan diatas air laut. Ajaib, mereka tidak tenggelam. Kecuali satu orang tadi mengucapkan Ya Allah.
Gurunya spontan berteriak kepada muridnya yang hampir mati tenggelam, "Ucapkan seperti yang diucapkan teman-temanmu!" Seorang murid yang akan tenggelam itu menuruti perintah gurunya. Dia segera mengucapkan, "Ya Syaikh Quthbud Din". Akhirnya dia selamat dan bisa berjalan diatas air laut seperti teman-teman yang lain.
Setelah seluruh muridnya berkumpul menepi dipinggir pantai, Syaikh Quthbid Din berkata, "Kalian belum layak berkomunikasi langsung dengan Allah, sehingga aku perintahkan untuk bertawasul kepada Allah dengan menyebut namaku. Aku menjadi perantara antara kalian dengan Allah, karena kalian semua bisa berkomunikasi denganku. Dan aku yang langsung berkomunikasi langsung kepada Allah. Jika maqam dan derajat kalian sudah sepertiku, silahkan berkomunikasi langsung kepada Allah.
Dikutip dari kitab Tuhfatul Asyraf
izin nyimak yaa gan, lagi gaa fokus :)
ReplyDeleteYa mba silahkan saja! Makasih dah mamir walau nggak fokus.
Delete