Ketika membicarakan rencana-rencana ke depan, suami atau istri harus menggunakan kalimat "kita" sebagai ganti dari "saya". Masing-masing harus mengingat kebaikan satu sama lain dan menciptakan kesan kepada lawan bicaranya bahwa ia bangga dengan pasangannya.
Ketika sedang berbicara, harus ada kesamaan sisi pandang dan masing-masing harus mendukung dan menguatkan sisi pandang yang lain.
Masing-masing hendaknya memiliki kenangnag-kenangan yg jelas tentang sejarah awal pertemuan yg menyatukan mereka dan mengingat-ingat hari dimana mereka sepakat untuk menikah.
Suami istri tidak boleh bertindak negatif terhadap kesulitan-kesulitan yg mereka temukan dalam kehidupan bersama mereka. Dang harus ingat bahwa setiap mendung suatu hari kelak pastilah akan menurunkan hujan.
Sesungguhnya dialog yang tenang dan mendiskusikan konflik dengan objektif berarti menghindari banyak pertarungan dan reaksi-reaksi yg destruktif (merusak). Sikap atau perilaku apapun haruslah dibaca apa adanya untuk menemukan media-media kasih sayang yg tersembunyi dan kemudian meresponnya. Ketika istri meminta suami untuk tidak menghabiskan banyak waktu dengan telepon, ketika ia ditanya mengenai keterlambatannya pulang ke rumah dan kegelisahan istri terhadap suaminya, maka sesungguhnya hal itu mengandung konsep cinta dan kasih sayang serta kesedihan yg disembunyikan oleh kedua belah pihak terhadap pihak lain, maka harus direspon dengan tepat dan dipahami maksud dibalik tindakan itu.
Jangan memvonis perasaan teman hidup anda. Maka ketika suami atau istri anda merasa tersingung dan marah karena ia tidak memperoleh imbalan yg sesuai, maka reaksi yg paling positif adalah bahwa ini persoalan yg menggelisahkan, akan tetapi tidak masalah selagi anda telah melaksanakan kewajiban sebagaimana yang diridhoi oleh Allah. Dan Allah akan memberikan ganti yg lebih baik dari imbalan itu.
Seimbang dalam menerima dan menolak. Ini adalah sarana penting bagi suami-istri. Maka masing-masing tidak menerima pihak lain secara berlebih-lebihan atau menolak secara keseluruhan. Karena sifat berlebih-lebihan dalam dua hal ini akan menghilangkan kerinduan dan cinta.
Saling membelai dan memeluk antar suami-istri ketika siang hari dan melakukan sentuhan-sentuhan ringan seperti ciuman kilat atau sentuhan mesra karena hal ini mendatangkan pengaruh yang sangat efektif pada cinta dan kasih sayang mereka dan membuat jiwa mereka menjadi segar kembali.
Terus meneruslah dan rileks, tidak menyimpan amarah, kekacauan perasaan dan ketakutan-ketakutan yg merasuk di dada masing-masing.
0 Response to " Masa Depan Cemerlang untuk Perkawinan yang Produktif "
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.