Malam sangat gelap, Langit tertutup mendung. Cahaya lampu dari dalam rumah hanya redup. Kebun dan ladang tampak begitu gelap.
Di tengah malam yang gelap itu, seorang pencuri mengenadap-endap di kebun milik Pak.Soleh. Pencuri itu akan memanjat pohon durian. Tanpa disadari, di pucuk pohon durian itu ada seekor burung hantu yang sedang mencari makan. Burung berparuh tajam itu sedang mengintai mangsanya.
Karena merasa terganggu, burung hantu itu marah. Hewan yang akan diburunya telah pergi dan bersembunyi. Kini, burung yang matanya tajam itu hinggap tepat diatas buah durian yang sudah masak. Dengan kekuatan kedua kakinya, durian masak itu diinjaknya sekuat tenaga. Apa yang terjadi? Buah itu jatuh dan tepat mengenai kaki pencuri yang sedang memanjat pohon itu.
"Aduuuuuh!" teriak pencuri kesakitan. Karena kakinya sakit, dia tidak dapat bertahan pada batang pohon durian itu. Akhirnya, dia jatuh ke tanah.
Mendengar suara benda jatuh, Pak Soleh keluar rumah. Dia membawa lampu senter dan menyorot ke kebunnya.
"Oh, ternyata ada pencuri," katanya dari beranda rumah.
Pencuri yang terluka itu ketakutan. Sebelum pemiliknya datang, pencuri itu cepat-cepat berlari meninggalkan kebun Pak Soleh. Pencuri itu mengaduh kesakitan. Buah durian tidak jadi didapatkan, sedangkan kakinya terluka oleh goresan duriannya yang tajam. Pencuri itu menyesal. Sambil pergi, pencuri itu berkata, "Saya tidak akan mencuri lagi".
0 Response to " Dongeng "Pencuri dan Burung Hantu" "
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.