Kalau kita perhatikan, orang desa itu paling dekat dengan ajaran Nabi dibanding dengan orang kota. Ada tetangga membangun rumah ikut membantu tanpa pamrih, padahal tidak ikut menempati.
Jika ada orang bertemu disuguhi minuman dan makanan, meskipun tidak kenal. Ada tetangga wafat, datang membantu keluarganya membawa beras, bumbu, sayur, dll.
Hal-hal diatas sulit kita jumpai di perkotaan. Justru yang terjadi adalah sebaliknya. Bahkan saat kita bertemu, jangan heran saat ditanya, "KTP nya mana?"
Sekarang ini kita layak prihatin, ada kecenderungan budaya kota dibawa kedesa. Nilai-nilai akhlak yang mulia mulai digantikan sikap materialis dan egois.
budaya seperti itu harus selalu di pertahankan :)
ReplyDeleteYa mba, mari kita sama-sama menjaga bidaya yang baik itu.
Deletememang rasa kebersamaan orang desa masih sangat kental dibandingkan orang kota yg hidup sendiri2 yamas
ReplyDeleteYa mas yanto, saya juga sangat merasakan perbedaannya
DeleteDengan mengikuti ajaran Nabi kita berarap bisa mendapatkan safaatnya baik itu di dunia maupun di akherat nanti. Memang benar adanya kalau budaya kota kini mulai masuk ke desa, dan faktornya seperti yang sudah disebutkan diatas, saat ini banyak orang yang terpaku dalam kematerialistisan dan mngkin itulah yang menyebabkan orang menjadi egois dan melupakan kehidupan sosial, bener ndak mas Dzaky.
ReplyDeleteSAYA SEPENDAPAT DENGAN MAS ISROFI AHMAD
Deletehidup bersama memang harus dijaga
ReplyDeletejangan biarkan pagar rumah kita tingi-tingi, agar kebersamaan bisa terjaga ya mas ? :)
Yang pagarnya tinggi mungkin takut di gondol maling barang2nya, hehehe tapi baiknya jangan tinggi2 anda benar
Delete