Hidup Harus Berani Mengambil Resiko - Untuk mengetahui pengeruh keberanian mengambil resiko atau kesuksesan, dipilihlah 12 orang dengan background yang relatif sama untuk diteliti. Setelah diberi arahan secukupnya, mereka dimasukan dalam sebuah gedung yang agak gelap. Setelah berada di dalam gedung ketua tim peneliti menunjukan kepada mereka bahwa didepan mereka, disebrang kolam ada sebuah medali yabg terbuat dari emas murni.
"Untuk mendapatkan, Anda harus melewati jembatan gantung itu. Jika gagal dan jatuh ke bawah, anda akan beresiko patah tulang kaki atau tangan. Namun, jangan khawatir tim medis kami akan menolong anda jika ada masalah." ia menjelaskan lebih lanjut.
"Siapa yang berani mencoba lebih dahulu?" tantang ketua tim kepada 12 orang tersebut. Mereka saling pandang, berdiskusi dan saling berbisik. Namun sayangnya, tidak ada yang berani mengajukan diri untuk mencoba. Setelah ditunggu, belum ada juga yang mengajukan diri. Melihat itu, ketua tim kembali bertanya,"Ayo, siapa yang berani mencoba?"
Tiba-tiba seorang dari mereka maju dan langsung dan mencoba. Dengan berani dan hati-hati, ia meniti jembatan tersebut. Akhirnya dia berhasil dan dengan bangga menunjukan mendali emas itu. Setelah itu, ketua tim peneliti menghidupkan beberapa bola lampu, ia membawa para peserta mendekati kolam tersebut. Ternyata dibawah jembatan itu telah dipasang jaring yang transparan.
Ketika ditawarkan lagi, akan mendapatkan hadiah hiburan. Hanya tiga orang yang maju ke depan. Dengan langkah hati-hati, mereka berhasil melewati jembatan gantung tersebut dan mendapat hadiah hiburan dari ketua tim peneliti.
Kemudian peserta sisanya bertanya,"Pak, apakah jaring itu cukup kuat untuk menahan beban orang?"
"Ia cukup menahan sampai lima puluh orang sekaligus," jawab ketua tim peneliti. Kemudian ia menyambung "Sayangnya kesempatan sudah tidak ada lagi".
Kisah tersebut bercerita tentang peluang dan kesempatan. Dalam pekerjaan, apapun yang kita lakukan mesti ada resikonya. Seorang pemimpin perusahaan menolak untuk menciptakan produk baru karena takut tidak laku.
Pedagang tidak mau berjualan telur ayam karena takut telurnya akan banyak yang pecah, atau orang tidak mau menjadi supir angkot karena takut kecelakaan. Setiap yang kita lakukan mengandung resiko yang berbeda-beda. Bahkan jika tidur terlalu lamapun akan ada efek samping atau resikonya bagi tubuh.
Karena itulah penulis paparnak kisah diatas. Resiko itu adalah bumbu kesuksesan. Jika kita ingin sukses, maka bersiaplah menghadapi resikonya. Jika ada peluang, maka hadapi dan berusaha sekuat tenaga. Jangan mau angkat tangan sebelum berperang! Apapun hasilnya, hal yang terpenting adalah kita mau mencoba dan tidak menjadi pengecut. Tapi ingat juga, resiko masih bisa diminimalisir bukan?
betul banget kalau mau sukses harus berani mengambil resiko, jangan mengandai-andai yang burruk dulu, kita harus terus berfikir positif agar hasilnya positif juga .
ReplyDeleteSemangat.
Semua pekerjaan itu ada resikonya ya gan!
Delete