CARA MENGUBAH BENTUK PUISI KE DALAM PROSA - Kali ini kamu akan belajar mengubah puisi ke dalam bentuk prosa. Tahukah Kamu, bagaimana caranya? Caranya sebagai berikut.
- Bacalah puisi berkali-kali hingga kamu paham akan isinya.
- Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
- Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa. Contoh:
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
siang tadi”.
Karya: Taufiq Ismail
Dalam bentuknya yang seperti itu, sulitlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa atau memparafrasekannya. Dalam puisi tersebut terdapat bagian-bagian yang sengaja dihilangkan oleh pengarangnya. Tugas kita sekarang adalah mengembalikan bagian-bagian yang dihilangkan oleh pengarangnya tersebut. Mari kita tambah dengan kata-kata dan tanda baca yang sesuai.
Karangan Bunga
(Ada) tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu(,)
Datang ke Salemba
(pada) sore itu(.)
(Mereka berkata sambil menyerahkan sebuah karangan bunga(:)
”Ini dari kami bertiga(,)
Pita hitam pada (sebuah) karangan bunga(.)
Kami serahkan ini(,) sebab kami ikut berduka
bagi kakak (kami) yang ditembak mati
(pada) siang tadi”.
Setelah lengkap seperti itu, mudahlah bagi kita untuk mengubahnya menjadi bentuk prosa/memparafrasekannya. Parafrase puisi Taufiq Ismail tersebut kurang lebih sebagai berikut.
Pada suatu sore, datanglah tiga anak kecil ke Salemba dalam langkah malumalu. Mereka menyerahkan sebuah karangan bunga yang berpita hitam. Karangan bunga itu diserahkan sebagai tanda ikut berduka cita terhadap kakak mereka (orang yang mereka anggap sebagai kakak), yang telah ditembak mati pada siang hari itu.
Selintas membuat puisi itu mudah, ya ..., ternyata tidak.
ReplyDeleteJuga cara mengartikannya juga perlu dibaca seksama.
betul sekali mas himawan,
DeleteWah tampak sulit bagi saya ini kayaknya
ReplyDeleteperlu latihan terus
Saya kan suka banget dengan puisi
Kalau disuruh dijadikan prosa, butuh waktu lama
perlu latihan yg serius ya mas...mksh
DeleteJadi ingat waktu sekolah dulu, guru bahasa sering memberikan tugas seperti ini mengubah puisi kedalam bentuk karangan. kalau sekarang sepertinya sudah tidak sanggup mas heheee
ReplyDeletesekarang gantian ya mas, putra anda yang sedaang belajar ini dii sekolah... heheheee
DeleteEnakan bikin puisi sendiri aja.. dari pada nyalin jadi prosa..
ReplyDeleteMas Dwi Sugiarto pintar bikin puisi? contohin dong?
Delete