Sebab-sebab terjadinya perlawanan rakyat Maluku terhadap belanda:
- Kedatangan kembali bangsa Belanda ke Maluku menyebabkan rakyat Maluku gelisah. Mereka membayangkan penderitaan yang pernah mereka alami pada masa VOC.
- Pemerintah Belanda menindas rakyat Maluku.
- Benteng Duurstede di Saparupa diduduki oleh pasukan Belanda.
Proses perlawanan:
Pad atanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak dengan membakar perahu-perahu Belanda di pelabuhan Porto. Kemudian pasukan Pattimura mengepung Benteng Duurstede. Residen van den Berg yang berada dalam benteng mati ditembak. Keesokan harinya tanggal 16 Mei 1917, benteng Duurstede dapat dikuasai oleh pasukan Pattimura.
Pada bulan Juli 1817 Belanda dua kali mengirimkan pasukan bantuan ke Saparua untuk merebut benteng Duurstede, akan tetapi hal itu tidak berhasil.Pada bulan Aguatus1817 Benteng Duurstede dapat diduduki oleh Belanda, tetapi perang belum berakhir. Patimura kemudian mengadakan perang Gerilya.
Untuk menyelesaikan perang, Pemerintah Belanda mengumumkan akan memberi hadiah 1.000 gulden kepada setiap orang yang dapat menangkap Pattimura dan 5000 gulden bagi setiap satu pemimpin Maluku lainnya. Akan tetapi rakyat tidak bersedia menghianati perjuangan bangsanya.
0 Response to " Rakyat Maluku di Bawah Pimpinan Pattimura (1817) "
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.