Halim Perdanakusuma lahir pada tanggal 18 November 1922 di Sampang, Madura. beliau prnah mengikuti pendidikan di Royal Canadian Air Force sebagai peninjau dan bertugas di Royal Air Force. Dengan pangkat Wing Commander, Halim Perdanakusuma telah melakukan tugas navigasi dan tempur selama Perang Dunia II di Eropa dan Asia. Tidak kurang dari 44 kali, beliau melakukan tugas penerbangan dengan menggunakan pesawat Lancaster atau Liberator. Beliau selalu bisa menunaikan tugasnya dengan baik.
Setelah perang dunia II berakhir, beliau kembali ke Indonesia dan memutuskan untuk bergabung dengan TKR Jawatan Penerbangan. Beliau bertgas sebagai Perwira Operasi untuk menembus blokade uara Belanda, mengatur siasat serangan udara atas daerah lawan, memimpin operasi penerjunan pasukan diluar Jawa dan penyelenggaraan operasi penerbangan dalam rangka pembinaan wilayah. Beliau juga ditugaskan sebagai instruktur navigasi di Sekolah Penerbangan yang didirikan dan dipelopori oleh Agustinus Adisutjipto. Setelah agresi militer Belanda I, beliau diserahi tugas untuk membangun AURI di Sumatra. Beliau berusaha membina hubungan dengan luar negeri untuk mendapatkan bantuan senjata dan logistik lainnya. Untuk itulah, beliau bertolak ke Bangkok, Thailand dengan menggunakan pesawat Avro Anson VH-BBY (R1-003) dengan penerbang Iswahyudi dan seorang penumpang bernama Keegan berkebangsaan Australia. namun dalam perjalanan pulang dari Bangkok, pesawat tersebut terjebak dalam cuaca buruk dan jatuh di pantai tanjung Hantu Perak, Malaysia pada tanggal 14 Desember 1947. Halim Perdanakusuma dan Iswahyudi wafat. Untuk mengenang jasa kepahlawanan beliau, pada tanggal 17 Agustus 1952, nama pangkalan Udara Cililitan diubah menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Itulah sejarahnya. Semoga bermanfaat.
aku pernah baca sejarah tentang Halim Perdanakusuma entah tahun 98 atau 99 aku agak lupa.
ReplyDeleteya inilah sejarahnya gan
Delete