Kerajaan banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1650-1682). Pada waktu itu banten menjadi pelabuhan bebas dan semua pedagang asing boleh singgah di Banaten. Sultan Ageng menolak segala bentuk monopoli.
Perkembangan yang terjadi di Banten, membuat VOC merasa terancam. Banten dianggap saingan Batavia untuk menguasai jalur perdagangan Sunda-Malaka. Oleh karena itu, VOC berusaha menguasai Banten.