Hari itu adalah hari Senin tanggal 25 Februari 2019. Aku bersama anak-anak piknik ke Dunia Fantasi Jakarta. Bagi saya ini adalah pengalaman yang mengasikan, karena bisa bertamsya di Dufan. Dufan sejak lama sudah didirikan akan tetapi baru kali ini saya bisa berkunjung disana.
Bagi orang kampung seperti saya ini adalah ahl yang menarik, bisa bermain seharian di tempat ini.
Waktu itu wahana yang saya kunjungi adalah Film 4 dimensi dan pertunjukan sulap dari para master.
Karena saya takut dengan ketinggian, jadi saya nggak berani bermain di wahana lain seperti histeria, kora-kora dan lain sebagainya yang sekiranya berbahaya bagi saya sendiri. Sebenarnya sih mengasikkan, akan tetapi saya takut dengan ketinggian jadi saya nggak berani. Kalau anak-anak sih alhamdulilah berani dan banyak wahana di laluinya.
Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera. Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka yang kini dilindungi. Pada awalnya Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi karena pada saat itu Agustinus Teddy Darmanto selaku ketua sekaligus penanggung jawab BenDufa (Bengkel Dunia Fantasi) sangat sibuk dalam tahap penyelesaian akhir, oleh karena itu pengvisualisasian diberikan pada Matari Advertising. namun setelah Dunia Fantasi dibuka untuk umum visualisasi karakter Dufan diambil alih kembali oleh team BenDufa dan tercipta lah logo dan maskot Dunia Fantasi si Dufan.
Bagi sebagian warga jakarta mungkin Dufan bukanlah sebuah wisata yang aneh, akan tetapi bagi saya orang kampung merupakan sebuah tempat yang istimewa.
Terimakasih Dufan sudah membawa liburanku kali ini begitu bermakna.