SYARAT-SYARAT MEMBUAT PUISI
Ini adalah postingan lanjutan dari BENTUK KARYA SASTRA (1) yang masih berhubungan erat.
Apabila kamu hendak membuat puisi, maka harus memenuhi syarat-syarat puisi yakni:
- Bait
bait yaitu kelompok baris atau larik. Bait disebut juga Kuplet atau strofa.Contoh :
Tuhanku
duniaku menghutan
Hutanku jadi taman
Tamanku kering, kembali jadi hutan
Tanpa pepohonan
Tuhanku
Panas merambah
Kucari tetumbuhan yang bertahan dari api
Yang kami nyalakan sendiri
Di mana
Emha Ainun Nadjib
Puisi tersebut terdiri dari dua bait. Setiap baitnya terdiri dari lima baris. Setiap bait puisi mengandug satu pokok pikiran seperti halnya dalam paragraf. Antara baris satu dengan baris yang lain saling mendukung untuk menjelaskan pokok pikiran tersebut. - Sajak
Sajak berarti persamaan bunyi pada akhir baris. Perhatikan kutipan puisi lama berikut ini.
Jika engkau pergi ke Pati
Belikan aku sekilo duku
Jika engkau berbaik hati
Bantula aku bawakan buku.
Puisi diatas berbentuk pantun. Pada pantun diatas jelas sekali penggunaan sajak atau persamaan bunyi dari dua kata. Perhatikan baris kesatu dan baris ketiga, kedua baris tersebut mempunyai persamaan bunyi di akhir kata, yaitu pada kata Pati dan Hati. Baris kedua mempunyai persamaan bunyi dengan baris keempat, yakni kata Duku dan Buku. - Irama
Irama disebut juga ritme, yaitu alun suara yang teratur tinggi rendah, kuat lemah ketika orang membaca puisi tersebut. Cobalah baca dan rasakan irama atau ritme sebuah syair lagu berikut ini :
Rayuan pulau kelapa
Tanah airku/Indonesia
Negeri elok/amat kucinta
Tanah tumpah darahku/yang mulia
Yang kupuja/sepajang masa
Sekian dulu postingan kali ini mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.
0 Response to " BENTUK KARYA SASTRA (2) "
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.