Manfaat gula merah - Apakah anda mengenal gula merah? Di desa ataupun di kota gula merah sangat dibutuhkan. Berdasarkan bahan dasarnya, kita dapat mengenal gula kelapa, gula tebu, gula aren, gula siwalan, dan gula sagu.
Berdasarkan bentuknya, kita dapat mengenal gula mangkuk yang berbentuk mangkuk, gula taniung, gula semut, dan gula waru yang berbentuk remah dan yang berbentuk potongan bambu (silinder pendek)
Gula bermanfaat sebagai sumber energi karena setiap 1 gram gula merah mengandung sekitar 4 kalori.
Dalam kehidupan sehari-hari gula merah sangat luas penggunaannya. Gula merah digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman, diantaranya adalah bahan tambahan dalam pembuatan roti, kue, sayur, sirup, kecap, dan kembang gula.
Gudeg sayur, sayur lodeh, kue putu, gulai, dan masih banyak lagi masakan sayuran tidak lepas dari gula merah.
Karena penggunaannya sangat luas, gula merah mempunyai nilai jual yang cukup bik. Padahal, gula merah mudah cara pembuatannya. Dengan bermodalkan alat dan ketrampilan yang sederhana, anda dapat membuat gula merah.
Syarat Terlaksananya Membuat Gula merah:
Jika ingin membuat gula merah, harus tersedia bahan dasarnya. Bahan dasar utama untuk membuat gula merah adalah air nira yang diperoleh dari tanaman pohon tebu, kelapa, aren atau enau, siwalan atau sagu.
Selain harus tersedia bahan dasar, harus tersedia pula kapur sirih, kompor atau tungku pemanas dan cetakan gula merah. Alat dan bahan tersebut mudah didapatkan di pedesaan.
Alat dan bahan untuk membuat gula merah:
Bahan:
Bahan dasar untuk pembuata gula merah adalah nira. Nira dapat diperoleh dari tangaki bunga kelapa, aren, siwalan, da dari batang tebu.
Bahan tmbahan lain yang diperlukan adalah kapur sirih, kain saring, DSP dan TSP khusus untuk penjernihan nira tebu dan (kalau ada) kertas pH.
Alat:
Alat yag diperlukan terdiri dari dua kelompok besar, yaitu alat untuk menghasilkan nira dan alat untuk mengolah nira menjadi gula merah.
- Alat untuk menghasilkan nira:
- Sabit besar (parah)
- Bumbung bambu atau kaleng bekas cat, atau sejenisnya
- Palu kayu atau martil (khusus untuk penyadapan nira aren)
- Sendok teh
- Sendok makan
- Ember (untuk menampung air tebu)
- Gilingan tebu (khusus untuk menghasilkan nira tebu)
- Alat yang diperlukan untuk mengolah nira menjadi gula merah:
- Saringan
- Kompor atau tungku pemanas
- Panci atau wajan
- Panci pemisahan
- Pengaduk
- Cetakan gula merah
- Alat pemutar (khusus untuk pembuatan gula semut), dan kapur sirih
- (Kalau ada) termometer
Cara Pembuatan Gula Merah:
Prinsip utama pembuatan gula merah adalah sebagai berikut
- Pengambilan Nira
Nira diambil dengan cara menyadap tangkai bunga pohon aren, kelapa, siwalan atau sagu. Selain itu, nira tebu diambil dengan cara menggiling batag tebu.
- Pembersihan Nira dengan saringan dan bahan kimia
- Pengentalan nira dengan cara perebusan.
- Pencetakan atau peremahan bergantung pada jenis gulanya.
A.Pembuatan Gula Merah dari Nira Kelapa atau Aren
- Pengambilan Nira
Apakah Nira kelapa atau nira aren itu? Nira kelapa atau nira aren adalah cairan yang mengandung gula sangat tinggi yang diperoleh dari penyadapan tangkai bunga tanaman kelapa atau aren.
Agar nira tidak rusak, harus digunakan wadah dan alat yang bersih dan kering sebagai penampungnya. Wadah dan alat harus dicuci dengan air bersih dan dibilas dengan air mendidih, kemudian dikeringkan. Janganlah memegang bagian dalam wadah.
Untuk stiap 5 liter nira keiapa dan aren,perlu ditambahkan kapur 0,5 gr 1/2 sendok th kapur dimasukan ke dalam bumbung,kemudian ditambahkan 3-4 sendok mkan air masak.
- Pengambilan nira aren atau enau
Nira aren atau enau diperoleh dengan cara seperti berikut.
Awalnya ijuk dan daun pelepah dibersihkan dari tangkai bunga. Kemudian, tangkai bunga yang mulai terbuka dipukuli dengan martil atau palu kayu sampai memar, tetapi kulitnya tidak sampai rusak. Selanjutnya, dasar bunga dipotong sehingga bersisa kurang lebih 2-5 cm dan nira yang keluar ditampung dengan bumbung bambu yang diikatkan pada tangkai bunga bekas potongan itu.
Penyadapan dilakukan pada pagi hari da nira yang terkumpul diambil pada sore hari atau sebaliknya.
- Nira kelapa
Nira kelapa diperoleh dengan cara seperti berikut:
Selubung mayang yang berumur satu bulan dibuka dan dipotong, kemudian setelah 2-3 hari bunga dirontokan dan tangkai mayang dilengkungkan dan diikat.
Selanjutnya, setelah 5-7 hari tangkai mayang diiris setebal 1-2 mm dan nira yang keluar ditampung dengan bumbung bambu yang sudah dibersihkan. Seperti pengambilan nira aren, penyadapan dapat dilakukan pada pagi hari dan diambil pada sore hari atau sebaliknya.
Ketika nira ditampung, usahaka bumbung bambu selalu tertutup supaya lebah, semut, air hujan, atau kotoran tidak masuk.
- Pembersihan Nira
Nira yang diperoleh harus secepat mungkin dimasak. Awas, nira jangan dibiarkan pada tempat terbuka.
Setelah diperoleh, nira disaring, kemudian dimasak sampai hangat (60 derajat Celcius). Saat pemasakan, ditambahkan air kapur sekitar 6,5 pH selama 5-10 menit.
Kemudian, nira yang dimasak sampai 60 derajat selsius diangkat dan dibiarkan selama 10-25 menit agar kotoran mengendap. Busa yang berbentuk selama pengendapan dibuang dengan saringan bambu atau kawat yang halus.
Untuk menghilangkan kotoran, nira yang jernih (bagian atas) dituang ke dalam panci dan nira yang keruh (bagian bawah) disaring dengan kain.
- Perebusan
Nira yang sudah bersih direbus kembali sambil dilakukan pengadukan kuat-kuat. Apabila nira sudah agak kental, api dikecilkan. Perebusan diakhiri apablila nira sudah cukup masak. Jika ditetaskan pada tempat yang dingin, nira akan cepat kering dan mengeras.
- Pencetakan
Nira kental yang masih panas dituangkan ke dalam cetakan gelang bambu dengan alas anyaman bambu, kemudian didinginkan. Gelang bambu berukuran tinggi 2-3 cm dan diameter atau garis tengah 7-10 cm.
Apabila gula sudah keras, gelang bambu yang berisi gula diangkat sambil gulanya ditekan sehingga lepas.
Untuk pembuatan gula mangkuk, digunakan cetakan dari tempurung yang berbentuk mangkuk dengan lubang dibagian bawah.
Nira dimasak sampai suhu sekitar 110 derajat selsius sehingga kental, kemudian dituang ke dalam panci dan diaduk sampai mengembang. Selanjutnya nira dituang ke dalam cetakan tempurung kelapa basah dan didinginkan supaya mengeras. Setelah keras, cetakan dibalik dan ditekan pada bagian yang berlubang sehingga gura merah melepas.
Untuk pembuatan gula tanjung atau gula semut, nira dimsask sampai suhu 120 derajat selsius. Pemasakan diakhiri apabila tetesan nira pada air dingin berbentuk benang yang tidak terputus. Nira yang sudah masak dimasukan ke dalam tempat yang berbentuk silinder dari kayu atau drum bekas. Tempat tersebut dilengkapi dengan poros putaran berupa garu (sisir) dari logam atau kayu. Poros putaran tersebut diputar dengan tenaga manusia. Pemutaran harus dilakukan dengan cepat ketika dalam keadaan nira masih panas. Setelah gula menjadi remah (berbentuk bongkah-bongkah) pemutaran diperlambat.