Ia terbang berputar-putar di atas kepala Pak Tani. Pak Tani berusaha menangkapnya. Namun, Merpati pandai menghindar. Pak Tani kelelahan. Merpati memberi saran kepada Kancil. Tidak usah mencuri lagi.
Lebih baik menanam mentimun sendiri. Merpati berjanji akan memberi biji. Kancil pun setuju dengan ide Merpati itu.
Keesokan harinya, Kancil bekerja keras menggarap lahan. Kedua anaknya ikut membantu tanpa mengenal lelah. Dalam beberapa hari saja, lahan siap ditanami. Tak lupa diberi pupuk kandang. Ssedangkan Merpati yang menabur benihnya. Pelikan yang menyiram airnya.
Biji yang ditanam mulai tumbuh. Kancil rajin merawatnya. Setiap hari tanaman disiram dan dijaga.
Jerih payah si Kancil mulai tampak hasilnya. Tanaman mentimunnya tumbuh subur. Buahnya lebat dan besar-besar. Kancil kagum. Hatinya senang dan bangga.
Pada suatu hari datang seekor kera. Ia bermaksud mencuri mentimun. Kera menengok ke kanan dan ke kiri. Setelah merasa aman, ia mulai memetik. Ia tidak sadar, kalau kancil mengawasinya.
"Selamat datang kawanku," sapa Kancil ramah.
Kera terkejut dan akan lari. Kancil menghalangi. "Kawan, kamu suka mentimun?" tanya Kancil. Dengan malu-malu kera mengangguk. "Baiklah, tunggu sebentar!" kata Kancil. Kancil segera memetik mentimun, kemudian.................
"Ini untuk anak-anak di rumah," kata Kancil ramah.
'Terimakasih, Cil." jawab kera malu-malu.
Kera pulang dengan hati riang. Karena mentimun yang dibawa pulang bukan hasil curian. Anak-anak menyambut di halaman. Mereka tampak senang. Kera bercerita tentang Kancil dan kebunnya. Kera kecil sangat tertarik dan ingin melihatnya.
Esoknya, mereka bertiga mengunjungi kancil. Kancil menyambut gembira. Mereka membantu Kancil menyiram tanaman. Mereka juga memetik mentimun yang sudah tua. Setelah selesai, mereka beristirahat sambil makan mentimun. "Oooooiiiiii, nikmat dan segar sekali!" Ketika pulang, mereka masih diberi oleh-oleh. "Sering-seringlah main kemari," kata Kancil.
Kera bercerita kepada Kambing dan Kelinci, tentang kebun mentimun milik Kancil. Mereka tak percaya. "Bukankah Kancil suka mencuri mentimun?" kata mereka serentak. Akhirnya Kambing dan Kelinci pergi ke tempat Kancil. Kancil mengajak mereka berkeliling kebun. "Silahkan! Yang muda lebih enak dan segar", kata Kancil. Sedangkan buah yang tua disimpan untuk bibit. Sebagian lagi diberikan kepada Merpati.
Kera pulang dengan hati riang. Karena mentimun yang dibawa pulang bukan hasil curian. Anak-anak menyambut di halaman. Mereka tampak senang. Kera bercerita tentang Kancil dan kebunnya. Kera kecil sangat tertarik dan ingin melihatnya.
Esoknya, mereka bertiga mengunjungi kancil. Kancil menyambut gembira. Mereka membantu Kancil menyiram tanaman. Mereka juga memetik mentimun yang sudah tua. Setelah selesai, mereka beristirahat sambil makan mentimun. "Oooooiiiiii, nikmat dan segar sekali!" Ketika pulang, mereka masih diberi oleh-oleh. "Sering-seringlah main kemari," kata Kancil.
Kera bercerita kepada Kambing dan Kelinci, tentang kebun mentimun milik Kancil. Mereka tak percaya. "Bukankah Kancil suka mencuri mentimun?" kata mereka serentak. Akhirnya Kambing dan Kelinci pergi ke tempat Kancil. Kancil mengajak mereka berkeliling kebun. "Silahkan! Yang muda lebih enak dan segar", kata Kancil. Sedangkan buah yang tua disimpan untuk bibit. Sebagian lagi diberikan kepada Merpati.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.