Jika akan memproduksi kerupuk harus tersedia bahan dasarnya. Bahan dasa dalam pembuatan kerupuk dapat digolongkan menjadi dua, yaitu bahan utama dan bahan tambahan. Jika ingin membuat kerupuk ikan, kerupuk susu, dan lain-lain harus tersedia bahan-bahannya.
Selain bahan baku, bahan-bahan tambahan harus tersedia seperti tepung, tapioka, garam, gula pasir, ketumbar, bawang putih.
Proses pembuatan kerupuk sangat sederhana. Alat yang digunakan juga sederhana dan mudah didapatkan dipelosok desa sekalipun. Alat-alat tersebut terdiri atas alat pokok dan alat tambahan. Alat pokok yang harus tersedia antara lain kmpor atau tungku pemanas, dan panci email. Atau alat tambahan berupa gelas takar, pisau, talenan.
Alat dan bahan yang diperluan untuk membuat kerupuk adalah sebagai berikut:
Bahan:
- Ikan (khusus untuk membuat kerupuk ikan)
- Udang (Kusus untuk membuat kerupuk udang)
- Susu (khusus untuk membuat kerupuk susu)
- Ampas tahu (khusus untuk membuat kerupuk dari ampas tahu)
- Tepung tapioka
- Garam
- Bawang putih
- Daun pisang
- Ketumbar
Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat kerupuk:
- Pisau stainless steel (baja tahan karat) yang tipis
- Panci email (baskom)
- Alat pengukus (dandang)
- Kompor
- Tampan (anyaman bambu untuk penjemuran)
- Blender atau alat penghalus dari batu)
Cara pembuatan kerupuk:
Berdasarkan cara pencetakannya, pembuatan kerupuk dapat dikelompokan menjadi dua yaitu, dengan daun pisang dan dengan tutup panci.
Pencetakan dengan daun pisang:
Adonan kerupuk dibuat dalam bentuk silinder, lalu dikukus. Untuk mengetahui adonan itu sudah masak atau belum, dilakukan dengan cara menekankan permukaan adonan dengan ibu jari. Jika ditekan permukaannya rata kembali berarti sudah masak.
Pencetakan dengan tutup panci:
Adonan keerupuk diuat tipis kurang lebih 2 mm, kemudian ditempelkan pada permukaan tutup panci setelah dalam yang berisi air yang sudah mendidih. Untuk mengetahui adonan sudah masak atau belum, dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pencetakan dengan daun pisang.
Diantara kedua cara tersebut diatas, cara pencetakan yang paling cepat dan praktis adalah dengan cara pencetakan dengan daun pisang.
Oleh karena itu, dalam pembahasan tahap pencetakan, dikaitkan dengan cara pencetakan dengan daun pisang.
Pembuatan kerupuk dapat juga dibedakan berdasarkan jenis bahan dasarnya. Dipasaran produk kerupuk yang dikenal, antara lain kerupuk udang, ikan, kulit dan tapioka rasa bawang.
Cara Membuat Kerupuk Udang:
- Pilih udang yang masih segar dengan ciri-ciri tidak berlendir dan tidak berbau busuk (menyengat). Pillih udang yang berwarna putih bersih.
- Timbang tepung tapioka sebanyak 1.000 gram, udang 200 gram, dan garam sebanyak 50 gram.
- Bersihkan udang dengan air bersih, kemudian tiriskkan.
- Udang yg sudah dipiih dibersihkan, kemudian ditumbuk sampai halus. Setelah itu, tambahkan garam sebanyak 40-50 gram. Proses selanjutnya adalah penghalusan dengan mempergunakan blender atau alat penghalus dari batu (lumpang).
- Langkah selanjutnya adalah halusan udang(hasil no.4) dicampur dengan tepung tapioka dan air 1/2 gelas sehingga merata. Campurlah dengan tangan yang bersih dam sambl diremas-remas sehingga terbentuk adonan yang liat dan setengah padat.
- Hasil adonan itu kemudian digulung, berbentuk bulat panjang, seperti silinder. Penggulungan dapat dilakukan dipermukaan yang rata, kemudian hasil gulungan dibungkus dengan daun pisang. Ujung adonan yang berbentuk silinder dipadatkan samppai rata.
- Selanjutnya adonan berbentuk sislider, dikukus sampai daging udang dalam adonan menggumpal. Pengukusan dilakukan jkurang lebih selama 2 jam.
- Adonan yang sudah matang, dapat diketahui dengan cara menekan adonan dengan jari tangan. Apabila adonan ditekan dan kembali posisi semula, berarti sudah matang dan dapat diangkat lalu didinginkan. Adonan yang sudah matang itu dibiarkan selama semalam sehingga pada pagi harinya diperoleh tektur yang kompak (padat) dan memudahkan dalam pemotongan.
- Setelah diperoleh adaonan yang kompak padat, adonan yang berbentuk silinder itu dipotng-potong dengan pisau tipis dan tajam selebar dua milimeter (mm)
- Selanjutnya adonan yang telah diiris dan masih basah itu dijemur memakai tampah (anyaman bambu) selama 6-7 jam diterik matahari. Penjemuran diakhiri apabila sudah kering (kadar air sekitar 12%), yg ditandai dengan mudah pecah atau patah jika ditekan keras, dan kemrisik jika digesek.
- Kerupuk yang telah kering dimasukan ke dalam kemasan plastik tebal kedap udara. Selain kemasan plastik, dapat juga digunakan kaleng kerupuk (blek) yg bersifat kedap udara
Itulah proses pembuatan kerupuk udang, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi usaha anda.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.