Friday, July 3, 2015

Yang Harus Diperhatikan Pada Saat Anak Berpuasa

Dibulan Ramadhan ini putra-putri anda tentunya puasa bukan? Dengan berpuasa secara tidak langsung kita mengajari anak tentang agama Islam kepada anak kita, mengajari tentang bagaimana sebaiknya yang harus dilakuakn oleh anak menjelang dewasa. Disamping itu pada saat putra-putri anda sedang berpuasa sebagai orang tua juga harus peduli terhadap segala sesuatunya. Diantaranya adalah "3J". Apa sih 3J itu. Yuks simak berikut ini.
Menurut Direktur Akademi Gizi Surabaya Andriyanto, puasa memiliki manfaat yang besar. Manfaat yang dirasakan sama dengan manfaat bagi orang dewasa. Dengan berpuasa, saluran pencernaan lebih sehat. Pola makan pun lebih teratur.

’’Orang tua yang mempunyai anak sedang berpuasa harus memperhatikan 3 J. Jumlah, jadwal, dan jenis makanan,’’ jelas pria yang akrab dipanggil Andri tersebut. Jumlah yang dimaksud adalah jumlah kalori.
Jumlah kalori yang dikeluarkan anak ketika beraktivitas sepanjang hari harus seimbang dengan jumlah kalori makanan yang dikonsumsi. ’’Anak perempuan membutuhkan 1.700 kalori setiap hari. Anak laki-laki perlu 1.800 kalori,’’ terangnya.
Jumlah kalori itu, menurut dia, sedapat-dapatnya tidak kurang. Dampak kekurangan kalori adalah anak menjadi sakit. ’’Selain kalori, diperhatikan nutrisi, vitamin, dan zat lain,’’ ungkap dia.
Mengenai jadwal makan, Andri menyarankan makan tiga kali dalam sehari. Jadwal makan tiga kali sehari itu adalah sahur, buka puasa, dan setelah tarawih. Jumlah tersebut juga terkait dengan pembagian jumlah kalori. Jadi, kebutuhan 1.700 kalori tidak serta-merta diberikan dalam sekali makan.
’’Orang tua harus bijak. Misal, makan setelah tarawih tidak sama dengan saat buka atau sahur,’’ katanya. Menu makan setelah tarawih diupayakan yang padat gizi. Diusahakan jenis makanan yang dikonsumsi memenuhi seluruh vitamin dan zat yang dibutuhkan anak.
Untuk mendukung pertumbuhan, alumnus Akademi Gizi Malang itu menyatakan bahwa protein hewani bisa mendukung pertumbuhan. ’’Juga buah-buahan. Dalam buah, terkandung banyak vitamin, serat, dan tinggi cairan,’’ papar Andri.
Dikhawatirkan, anak-anak yang kurang minum mengalami dehidrasi. Konsumsi buah ikut menghindarkan anak dari risiko dehidrasi.
’’Ketika berpuasa, anak-anak harus sahur,’’ tegas Andri. Alasannya, metabolisme makanan sejak masuk hingga siap dikeluarkan membutuhkan waktu tujuh hingga delapan jam. Setelah itu, perut kosong dan mengeluarkan asam lambung. Proses keluarnya asam lambung tersebut membuat perut terasa lapar.
Proses keluar asam lambung itu hanya berlangsung 30 menit hingga 1 jam. ’’Rasa lapar muncul pada saat itu saja. Selanjutnya kembali normal,’’ jelas Andri. Bila anak-anak tidak sahur, rasa lapar terjadi dua kali. Pagi dan siang. ’’Ini yang membuat anak tidak kuat puasa,’’ tuturnya.
Selain itu, puasa dapat membantu menurunkan berat badan pada anak yang obesitas. Ketika lapar, otomatis tubuh bakal mengambil cadangan lemak di perut, paha, dan kelenjar mamae.
’’Lalu, bagaimana dengan anak yang kurus? Tubuh mengerti bahwa ia tidak akan mengambil cadangan lemak tersebut,’’ tandas Andri.
Demikian yang harus dilakukan jika anak anda berpuasa, semoga menambah wawasan orang tua terhadap pertumbuhan anak.

6 comments:

  1. Setuju, 3J harus tetap di perhatikan. Apalagi yang namanya anak-anak itu orangnya hiperaktif. Jadi harus betul-betul di cukupi semua 3J-nya.

    ReplyDelete
  2. wah, bagus juga infomasinya, menambah wawasan dalam mendidik anak :)

    ReplyDelete
  3. Makannya harus 3 kali ya kalau buat orang dewasa sama nggak ya

    ReplyDelete
  4. Ini tambah pengetahuan buat saya ya gan

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.