Makasar adalah kerajaan dagang yang dipimpin oleh Sultan Haasanuddin. Letak Makasar sangat strategis, yaitu di jalur perdagangan antara Malaka dan Maluku. Kota pelabuhannya bernama Somba Opu. Sebagai kota pelabuhan, Somba Opu banyak didatangi oleh para pedagang dari Inggris, Denmark, dan Portugis.
- Usaha VOC untuk menguasai Makasar.VOC mengirim utusan kepada raja Makasar untuk mengadakan kerja sama dalam perdagangan. Raja Makasar meminta menerima baik hubungan persahabatan dan perdagangan dengan VOC atas dasar saling menguntungkan. Semula, hubungan kedua belah pihak berjalan dengan baik. Akan tetapi, hubungan ini berubah menjadi permusuhan karena VOC memaksakan aturan monopoli perdagangan. Sikap tegas dan gigih Sultan Hasanuddin dalam mnentang Belanda membuat beliau mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur.
- Permintaan VOC agar diberi Hak Monopoli PerdaganganPermintaan monopoli perdagangan yang diajukan VOC kepada Makasar yaitu:
- VOC minta agar Kerajaan Makasar bersedia diajak menyerng Belanda.
- VOC minta hak monopoli dagang di kerajaan Makasar.
- VOC minta agar kapal-kapal dagang Makasar tidak membeli rempah-remah di Maluku.Sultan Hasanuddin tidak bersedia melaksanakan permintan VOC tersebut. Bahkan kapal-kapal dagang Makasar tetap membeli rempah-rempah di Maluku kemudian menjualnya secara bebas api usaha ini tidak berhaskepada para pedagang dari Inggris, Denmark, dan Portugis yang datang ke pelabuhan Somba Opu. Keadaan ini menimbulkan persaingan dagang antara Kerajaan Makasar dengan VOC. Selain itu, sering terjadi insiden antara kapal-kapal dagang Makasar dengan kapal-kapal VOC di perairan Maluku.Pada tahun 1634 VOC mengirimkan armada untuk mengepung bandar Somba Opu. Tujuannya adalah agar kapal-kapal sing tidak berlabuh di Somba Opu dan kapal-kapal Makasar tidak meninggalkan Somba Opu. Akan tetapi usaha ini tidak berhasil. Pada tahun 1667 terjadilah perang besar antara rakyat Maluku melawan VOC. Kemudian VOC menyerbu benteng Makasar. Armada VOC dipimpin oleh Gubernur Jendral Cornelis Speelman yang dibantu oleh Kapten Yongker dari Ambon dan Raja Bugis, Aru Palaka.
- Siasat perang VOC
Dalam perang ini VOC menggunakan siasat politik Devide et Impera. Raja Bugis dari Bone, Aru Palaka dihasut VOC agar melawan Sultan Hasanuddin. Pasukan Makasar terdesak dan terpaksa mengakui keunggulan pasukan VOC. Perang diakhiri dengan Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.
Isi perjanjian Bongaya Yaitu: - Makasar mengakui monopoli perdagangan VOC.
- Benteng kerajaan Makasar diserahkan kepada VOC.
Prjanjian Bongaya tidak berlangsung lama sebab beberapa bulan kemudian terjadilah perang lagi yang dimenangkan oleh VOC. Para pejuang Makasar yang tidak bersedia tunduk kepada VOC tetap melanjutkan perjuangan melawan VOC. Mereka adalah para pelaut Makasar dibawah pimpinan Karaeng Galesong yang bergabung dengan Trunojoyo di Pulau Jawa untuk melawan VOC.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.