Bangsa Portugis tidak puas hanya dengan menguasai Malaka sebagai bandar Internasional dan pusat perdagangan rempah-rempah. Tertarik untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, bangsa Portugis berusaha menguasai kepulauan Maluku. Maluku merupakan daerah penghasil rempah rempah. Dengan di pimpin oleh de Abreu, orang-orang Portugis berlayar menuju Maluku. Pada tahun 1512 bangsa Portugis sampai di Maluku. Disana mereke membeli cengkeh, pala dan fuli (kulit pembungkus biji pala). Setelah itu, mereka kembali ke Malaka. Dalam pelayarannya kembali ke Malaka, salah satu diantara beberapa kapal portugis tersebut tersesat sampai ke Hitu (Ambon).
Pelayaran pertama bangsa Portugis ke Maluku ini kemudian di ikuti dengan pelayaran-pelayaran selanjutnya. Lambat laun terjalinlah hubungan dagang antara bangsa Portugis dengan orang-orang Maluku, terutama dengan kerajaan Ternate.
Kedatangan Bangsa Portugis di sambut baik oleh raja dan rakyat Ternate dengan alasan seperti dibawah ini :
- Portugis akan dijadikan langganan tetap untuk membeli rempah-rempah Maluku.
- Portugis akan dijadikan sekutu Ternate untuk menghadapi musuh-musuh kerajaan Ternate.
benteng santo paulo
Pada tahun 1521 bangsa Portugis yang di pimpin oleh Antonio de Britto di izinkan oleh Sultan Ternate (Sultan Abidin) untuk mendirikan kantor dagang dan Benteng Santo Poulo. Tujuan mendirikan Benteng tersebut adalah untuk melindungi Ternate dari serangan musuh, sebagai imbalannya Portugis meminta hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate.
Hubungan antara Raja Ternate dan bangsa Portugis yang terlalu jauh ini, membuat tidak senang rakyat Ternate. Ketidaksenangannya rakyat disebabkan oleh :
- Dengan didirikannya benteng Santo Paolo, Portugis tampak ingin menguasai Ternate, bahkan seluruh Maluku.
- Hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dimiliki bangsa Portugis membuat rakyat ternate menjadi tertekan. Mereka tidak bebas menjual rempah-rempahnya kepada pedagang lain. Disamping Portugis membelinya sangat murah, sehingga petani mengalami kerugian.
Hal inilah yang membuat rakyat Ternate melakukan perlawanan terhadap kekuasaaan Portugis. Pada tahun 1605 Portugis meninggalkan Maluku dan selanjutnya menuju Pulau Timor.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.