Friday, July 12, 2013

Suami Pencemburu



Cemburu yang biasa-biasa saja harus ada dan penting untuk menyegarkan kehidupan rumah tangga dan menampakkan cinta antara suami istri. Orang yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya disebut "dayysu" dan jauh dari rahmat Allah. Sifat cemburu tidaklah sama antara satu individu dengan individu yang lain, tergantung kepribadian, pendidikan dan sifat-sifat kejiwaan seseorang. Cemburu berat yang didasarkan pada keraguan dan buruk sangka akan menjadi api yang akan membakar kehidupan rumah tangga dan membuatnya menjadi neraka yang tidak tertahankan.
Siapa yang menanamkan kepercayaan, maka ia akan memetik kepercayaan. Dan keraguan sudah pasti mendatangkan keraguan pula. Suami yang sangat pencemburu akan menyiksa diri dan fantasinya akan mempersepsikan dugaan-dugaan yang tidak berdasar.

hati-hatilah wahai suami. Sesungguhnya cemburu berat dan keraguan yang terus menerus dapat menggoda seorang istri, jika imannya tidak kuat, untuk melakukan perbuatan dosa. Ketahuilah wahai suami, bahwa rasull yang mulia pernah bersabda : "Janganlah seorang laki-laki mendatangi rumahnya di malam hari untuk mencari-cari penghianatan itri-istri mereka dan mencari kesalahan mereka".
Wahai suami tinggalkanlah was-was dan keraguan selagi anda telah memilih istri yang beriman dan pandai menjaga kesuciannya. Dan jangan ada menyiksa diri sendiri dan istri anda. Ingatlah wahai istri, terkadang tanpa sengaja anda mendorong suami untuk cemburu.  Sesungguhnya jika anda membicarkan sifat-sifat dan akhlak seseorang dan anda menampakkan kekaguman kepadanya, berarti anda telah mendorong suami untuk cemburu dan marah. Dan barangkali pula anda akan menghancurkan kehidupan anda dengan tindakan yang memusingkan diri.
Cemburu yang bersifat posesif, berlebih-lebihan, akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan bodoh dan jahat karena dorongan dan godaan setan.
Sumi istri harus meninggalkan keraguan dan mengubahnya menjadi keyakinan dan kepercayaan. Seorang istri harus berinteraksi dengan suaminya, berdiri disampingnya, melimpahinya dengan cinta dan kasih sayang serta tidak emosional ketika suaminya sedang mengalami krisis, menjelaskan semua ketidakjelasan kepad suami agar hatinya tenang. 
Jika seorang istri menghadapi penyakit cemburu, maka suami harus memperlakukannya dengan tenang, lemah lembut dan menentramkannya. sebagaimana sabda Nabi : "seorang pencemburu tidak akan melihat dasar lembah dari atasnya," (HR.Ibn Hibban).

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.