- Sistem Perekonomian IndonesiaMelihat isii wujud dari masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945, perekonomian Indonesia menganut sistem Ekonomi Pancasila yang berdasar pada gotong-royong dan kekeluargaan.
- Pedoman dan wujud ekonomi Pancasila
- Tata cara perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan kekeluargaan. Dalam hal ini pemerintah dan rakyat yang berintegrasi bekerja bersama-sama, bergotong royong, saling mengisi untuk menjalankan produksi dan distribusi guna mewujudkan kekayaan umum serta pembagian yang adil dan merata.
- Kemakmuran masyarakat diutamakan, bukan kemakmuran perorangan.
- Hak milik perseorangan tetap diakui dan mempunyai fungsi sosial yang tidak mengakibatkan perampasan manusia oleh manusia. Tidak seorang pun diijinkan merampas milik orang lain dengan semena-mena.
- Tata perekonomian Pancasila berpedoman dasar bahwa tujuan dari segala usaha dalam lapangan ekonomi dan keuangan adalah untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Selain itu, tujuannya untuk melenyapkan penjajahan dalam bentuk apapun, meniadakan penghisapan atas manusia, serta memberantas perbudakan yang memandang manusia hanya sebagai alat untuk kepentingan sendiri atau golongan.
- Tata perekonomian Pancasila bukan etatisme, antimonoploli, dan antidominasi dalam bentuk apapun.
- Kegiatan pelaksanaan ekonomi Panasila (Ekonomi gotong-royong Kerakyatan Indonesia) didasarkan atas perencanaan yang terpadu dan meyeluruh serta terpimpin.
- Ciri-ciri Ekonomi Pancasila
- Kekeluargaan dan gotong royong yang lahir dari:
- kesadaran budi dan hati nurani untuk mengerjakan segala sesuatu oleh semua dan untuk semua;
- kesadaran dan semangat untuk mengerjakan dan menangnggung akibat dari suatu karya secara bersama-sama tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk kebahagiaan bersama.
- Keadilan sosial yang bersumber dari cinta kasih dalam usaha memajukan kesejahteraan bersama.
- Tata produksi dan tata distribusi ditujukan untuk kesejahteraan, pembagian yang merata dan adil, guna mencapai cita-cita masyarakat sama rasa sama rata.
- Segala kegiatan untuk kesejahteraan lahiriyah dan rohaniyah yang menitik beratkan pada kesatuan sosial dan ketuhanan.
- Cermin Ekonomi Pancasila di PedesaanDengan melihat pedoman dan wujud serta ciri-ciri ekonomi Pancasila diatas, sangatlah jelas kalau kita mengamati pola perekonomian di tingkat pedesaan. Atas kekeluargaan dan gotong-royong masih di junjung tinggi. Perekonomian desa masih mengandalkan hasil pertanian sebagai sumber utama penghasilan. Disamping itu, perekonomian pedesaan ditunjang oleh hasil yang lain, seperti berikut:
- peternakan dan perikanan;
- niaga, dan
- usaha yang lain, seperti industri rumah tangga, buruh, dan tukang.
Di dalam perekonomian desa dari sektor pertanian, dapat dilihat bahwa penerapan pedoman dan wujud serta ciri-ciri ekonomi Pancasila sangat dominan. Hal itu terlihat dari hal-hal berikut :
- Penggarapan lahan pertanian dikerjakan dengan cara gotong royong dengan upah yang bukan berupa uang; kalaupun ada, jumlahnya sangat minim.
- Sistem pembayaran upah yang bukan berupa uang tersebut terlihat saat memanen padi di sawah, yang menggunakan sistem bawon, yaitu pemberian upah berupa padi dengan melihat sedikit banyaknya seseorang dalam memanen padi dalam satu hari.
Dari sini terlihat bahwa kerjasama, gotong royong, dan kekeluargaannya sangat luar biasa. Sikap ini merupakan cerminan dari pedoman dan wujud Ekonomi Pancasila sehingga fungsi tanah hak milik benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan sosial demi kesejahteraan bersama.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.