Sunday, April 12, 2020

Hewan dan tumbuhan yang hampir punah

Kebun binatang merupakan habitat buatan untuk berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Pernahkah kamu berpikir di mana habitat asli hewan dan tumbuhan tersebut?
Berbagai kegiatan manusia dapat berpengaruh terhadap keberadaan hewan dan tumbuhan tersebut. Hewan dan tumbuhan akan sangat berguna jika dimanfaatkan dengan cara yang benar. Hewan dapat dimanfaatkan daging, bulu, kulit, gading, dan tenaganya, sedangkan tumbuhan dimanfaatkan bagian akar, batang, ranting, buah, bunga, dan daunnya. Hewan dan tumbuhan akan punah jika tidak dimanfaatkan dan dilestarikan dengan benar. Contoh pemanfaatan hewan dan tumbuhan yang tidak bijaksana, antara lain:
  1. Perburuan dan penangkapan ikan yang semena-mena. Misalnya menggunakan kapal trawi untuk mengangkat semua ikan besar dan kecil. Hal ini dapat mengakibatkan populasi ikan di masa mendatang berkurang bahkan punah.
  2. Penebangan dan penggundulan hutan yang dapat merusak ekosistem hutan. Rusaknya ekosistem hutan mengakibatkan berkurangnya spesies hewan.
  3. Pembangunan vila di pegunungan dapat mengurangi populasi hewan dan tumbuhan.
  4. Penerapan sistem pertanian berpindah yang juga dapat merusak ekosistem hutan.

Berikut ini adalah jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang hampir  punah:

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya sumber daya alam. Iklim tropis yang hangat merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan tumbuhan dan hewan. Berbagai spesies tumbuhan dan hewan banyak ditemukan di Indonesia.
Misalnya berbagai spesias reptil, serangga, dan anggrek. Salah satu yang sedang populer saat ini adalah anggrek hitam.
  1. Anggrek hitam merupakan spesies langka. Spesies anggrek hitam hanya ditemukan di Indonesia. Anggrek hitam banyak ditemukan di kawasan hutan Kalimantan dan Sulawesi. Saat ini, anggrek hitam telah banyak dibudidayakan dan disilangkan. Penyilangan anggrek hitam akan menghasilkan spesies baru dengan warna baru pula.
  2. Orang utan adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di Indonesia dan Malaysia . Istilah orang utan diambil dari bahasa Indonesia dan atau bahasa Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan. Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orang utan berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor gorila. Tubuh orang utan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Orang utan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orang utan termasuk hewan vertebrata, yang berarti bahwa mereka memiliki tulang belakang. Orang utan juga termasuk hewan mamalia dan primata. 
    Orang utan saat ini merupakan binatang langka, karena manusia terus-menerus merusak habitat mereka dan seringkali pula menjual bayi-bayi mereka secara ilegal untuk dijadikan hewan peliharaan. 
    Diperkirakan populasi orang utan di seluruh dunia baru-baru ini hanya berjumlah 100.000 ekor. Saat ini telah dikembangkan suaka margasatwa untuk melestarikan populasi mereka di Indonesia dan Malaysia.
  3. Harimau Sumatera 
    Harimau Sumatera merupakan satwa yang terancam punah, hanya dapat ditemukan di pulau Sumatera dan diperkirakan populasinya tinggal 450-500 ekor. Dalam upaya penyelamat-an harimau Sumatera Taman Safari Indonesia ditunjuk oleh 20 kebun binatang di dunia sebagai Pusat Penangkaran Harimau Sumatera.
  4. Burung Cenderawasih
    Salah satu hewan yang dilindungi adalah Burung Cendrawasih. Salah satu jenis burung cendrawasih adalah Cendrawasih Merah, jenis ini termasuk salah satu satwa yg di lindungi oleh pemerintah RI berdasarkan UU RI No. 5 Tahun 1990 dan PP RI No 7 Tahun 1999. Endemik Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat. Ciri-ciri cendrawasih merah ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.

4 comments:

  1. Betul semoga keberadaan alam ini tetap terjaga dengan baik, khususnya bagi habitat hewan yang hampir punah yang membutuhkan perhatian khusus. Sampai saat ini saya belum pernah lihat anggrek hitam secara langsung

    ReplyDelete
    Replies
    1. makanya dikategorikan tanaman langka yang hampir punah mas roni

      Delete

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.