Masuknya kebudayaan Hindu dan budha telah terjadi sejak awal abad Masehi, sehingga dua kebudayaan tersebut memiliki pengaruh juat dalam kehidupan masyarakat Indonesia diberagai bidang berikut:
- Bidang politik
Sebelum kebudayaan Hindu dan Budha masuk dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia, sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah pemerintahan kesukuan. Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha membuat perubahan politik dalam kehidupan masyarakat Inodnea. Fenomena tersebut ditandai 4 fakta berikut: - Perubahan sistem pemerintahan di Indonesia dari pemerintahan kesukuan menjadi pemerintahan kerajaan dimana kekuasaan raja bersifat mutlak dan turun temurun.
- Berkembangnya konsep dewa raja, yang artinya raja sebagai pemimpin tertinggi dalam kehudpan politik masyarakat Indonesia. Hal tersebut tampak dari adanya keyakinan bahwa raja-raja di Indonesia pada masa itu merupakan titisan dari dewa, khususnya Siswa dan Wisnu.
- Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu dan Budha di Indonesia, contohnya Kerajaan Kutai Maqrtadipura, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, dan sebagainya.
- Terbentuknya hubungan poltitk kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia dengan kerajaan-kerajaan di India.
- Bidang Sosial
Sebelum masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan kehidupan sosial yang egaliter. Masuknya kebudayaan Hindu dan Budha menimbulkan perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Fenomena tersebut ditandai dengan dua fakta, yaitu masyarakat Indonesia mulai mengenal sistem kasta dan terbentuk kehidupan sosial yang bersifat feodal di Indonesia. - Bidang Kebudayaan
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia sebelum masuknya kebudayaan Hindu dan Budha adalah kebudayaan Megalitikum. Dengan masuknya kebudayaan Hindu dan Budha, kebudayaan di Indonesia mengalami perubahan dalam bentuk akulturasi budaya. Fenomena tersbut ditandai 2 fakta berikut: - Bahasa dan Tulisan
Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia pada awal Masehi mengantarkan masyarakat Indonesia memasuki zaman baru, yaitu zaman sejarah. Tulisan tertua ditemukan di Kutai, Kalimantan Timur dalam bentu Yupa. Tulisan tersebut adalah tulisan Pallawa dengan bahasa sansekerta. Pada perkembangannya, huruf Palawwa menjadi dasar tulisan-tulisan lokal di Indonesia, seperti huruf Kawi, Jawa Kuno, Sunda Kuno, Bali Kuno, Bugis, dan sebagainya. Sedangkan bahasa Sansekerta tidak banyak berkembang di Indonesia sebab bahasa tersebut hanya dikuasai kaum Brahmana sehingga berkembang di lingkungan terbatas. - Kitab dan Manuskrip
Berkembnangnya tulisan di Indonesia mendorong para pujangga di Indonesia menciptakan karya tulis berupa kitab (bahasa Jawa :serat), khusunya kitab sastra dan manuskrip. Kitab adalah kumpulan kisah, catatan, atau laporan tentang suatu peristiwa dan mitis. Kitab pada masa itu banyak ditulis dipermukaan daun lontar. Sedangkan manuskrip adalah tulisan tangan peninggalan masa lampau yang berisi syair, puji-pujian, silsilah, mantra, resep obat-obatan, cerita kepahlawanan, dan sebagainya. Manuskrip umumnya ditulis di permukaan daun dan kayu. - Prasasti
Prasasti adalah dokumen atau piagam yang berisi mengenai peristiwa penting, silsilah raja, puji-pujian, sumpah, serta kutukan dan ditulis di permukaan bahan yang keras dan tahan lama, contohnya batu dan logam. - Bidang Ekonomi
Masuknya kebudayaan Hindu dan Budha mendorong terjadinya perubahan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. - Bidang Kesenian
Masuknya kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia mendorong masyarakat Indonesia mengenal tulisan. Dikenalnya tulisan di Indonesia memberikan pengaruh besar di bidang kesenian di Indonesia. Fenomena tersebut ditandai 3 fakta berikut. - Seni Arsitektur:
- Sebagian tempat peribadatan untuk memuliakan dewa khusunya Trimurti (Brahma, Siwa dan Wisnu) dan sang Budda dalam ajaran Hindu dan Budha.
- Sebagai tempat pendharmaan/pengabdian para raja-raja kerajaan Hindu dan Budha.
- Sebagai monumen peringatan untuk mengabadikan peristiwa-oeristiwa penting.
- Sebagai tempat pemandian raja dan keluarganya.
- Sebagai gapura kerajaan.
- Seni Rupa
Pada masa megalitikum (pra-Hindu dan Budha), masyarakat Indonesia terbiasa melukis di dinding-dinding gua. Setelah kebudayaan Hindu dan Budha masuk dan berakulturasi dengan kebudayaan Indonesia, seni rupa masyarakat Indonesia mengalami beberapa perubahan, yaitu dikenalnya relief (seni ukir dinding), dikenalnya arca (patung), dan dikenalnya bangunan gapura. - Bidang Agama
Pengaruh dan akulturasi kebudayaan Hindu dan Budha dengan kebudayan Indonesia juga tampak dalam bidang agama. Buktinya adalah: - Berkembangnya agama Hindu dan Budha di Indonesia yang ditandai dengan dianutnya kedua agama tersebut oleh sebagian masyarakat Indonesia.
- Terjadi sinkretisme antara unsur agama Hindu dan Budha dengan kepercayaan asli masyarakat Indonesia (tradisi megalitikum), contohnya berkembangnya agama Hindu Tantrayana dan agama Siwa Budha di Indonesia.
- Bidang Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Pengaruh masuknya kebudayaan Hindu dan Budha dio Indonesia juga tampak dalam bidang Ilmu Pengetahuan. Hal tersebut dibuktikan dengan bukti-bukti sebagai berikut : - Dikenalnya tulisan India oleh Masyarakat Indonesia, yaitu huruf Pallawa. Huruf tersebut menjadi dasar diciptakannya huruf-huruf daerah. Tulisan berperan penting sebagai media pengenalan dan penyebaran pengetahuan.
- Dikenalnya sistem kalender India oleh masyarakat Indonesia, yaitu kalender Sakka. Tahun Sakka dimulai pada tahun 78 M.
- Berkembangnya ilmu pelayaran dan pertanian dlam kehidupan masyarakat Indonesia, contohnya teknik pembuatan kanal, sistem irigasi, dan sebagainya.
- Berkembangnya ilmu pemerintahan (ilmu politik) oleh masyarakat Inodnesia, dimana pemimpin (raja) dalam menjalankan pemerintahannya dibantu oleh para pejabat menteri, panglima perang (senopati), dan kepala daerah (adipati) melalui pendelegasian kekuasaan. Pendelegasian kekuasaan tersebut membuat raja dapat menjalankan pemerintahan secara efektif dan efesiens.
Pengaruh masuknya kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia juga tampak dalam bidang pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan dikenalnya lembaga pendidikan di Indonesia, yaitu Pesantren, Istilah pesantren berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu cantrik yang berarti murid yang selalu mengikuti guru. Dalam pesantren , santri dididik secara klasikal dan hidup satu rumah dengan gurunya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.