Latar Belakang Revolusi Amerika Serikat - Pada perkembangannya, hampir seluruh wilayah Amerika Utara menjadi daerah koloni Inggris. Daerah koloni Inggris berkembang dan berdiri sendiri-sendiri. Namnun, dalam beberapa hal mereka bekerja sama yaitu di bidang perdagangan, pelayaran, produksi barang, dan pengadaan mata uang. Beberapa daerah koloni di Amerika Utara adalah :
- Virginia
- Massachusets
- Connecticut
- New Jersey
- New Hampshire
- Maine
- Maryland
- Carolina
- Pennsylvania
Raja Ingris menghendaki hubungan antara kerajaan Inggris dengan daerah kolonialnya yang terputus. Langkah yang ditempuh oleh Inggris adalah mengangkat seorang gubernur sebagai kepala koloni.
Pada mulanya, mereka taat pada pemerintahan jajahan yang dijalankan oleh Inggris., tetapi dengan berakhirnya perang tujuh tahun, Inggris mulai kekuragan dana, Inggris berpendapat bahwa biaya untuk mempertahankan daerah jajahan harus dibebankan kepada rakyat. Akkhirnya Inggris menetapkan pajak yang berat bagi rakyat koloni.
Sementara itu, rakyat didaerah jajahan berpendapat apabila pajak tetap dituntut, mereka meminta perwakilan di parlemen Inggris yang ada di London. Inggris tidak mengabulkan permintaan tersebut, dan justru tetap menuntut penarikan pajak. Perselisihan itu memicu terjadinya ketegangan-ketegangan antara Inggris dengan daerah kolonial-kolonialnya. Ketegangan itu juga disebabkan oleh dikeluarkannya peraturan yang merugikan penduduk disetiap koloni.
Ketegangan-ketegangan antara Inggris dan daerah-daerah koloni akhirnya menjadi pemicu meletusnya perang kemerdekaan Amerika Serikat.
Secara umum latar belakang terjadinya perang kemerdekaan Amerika Serikat sebagai berikut:
- Timbulnya Paham Kebebasan dalam Bidang Politik
Sebenarnya para kolonis yang ada di Amerika Serikat merupakan tokoh politik di Inggris, namun gagasan yang mereka miliki berlawanan dengan pemerintah Inggris. Mereka datang ke Amerika serikat untuk mendapatkan kebebasan. - Timbulnya paham kebebasan dalam bidang perdagangan
Para kolonis yang ada di Amerika bermaksud mengadakan hubungan dagang dengan seluruh bangsa Eropa. Namun, hal tersebut tidak diijinkan oleh Inggris. Koloni-koloni menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang. - Dikeluarkanya undang-undang Pajak yang ditentang oleh kaum Koloni
Pemungutan pajak yang tinggi, seperti yang dituangkan dalam Revenue Actdan Billeting Act (1764), semakin menambah sengsara kehidupan rakyat Amerika Serikat. Pelaksanaan pemungutan pajak ditentang oleh seorang tokohyang bernama Samuel Adam. Semboyan yang terkenal adalah No Taxation without representation, artinya tidak akan membayar pajak tanpa adanya perwakilan di parlemen. - Peristiwa The Boston Tea Party
The Boston the party adalah peristiwa pembongkaran teh pada tiga buah kapal milik Inggris di pelabuhan Boston. Pelabuhan ini dilakukan orang-orang koloni yang menyamar sebagai penduduk Indian. Inggris marah dan penduduk Kota Boston dihukum dengan mengeluarkan undang-undang paksaan, yaitu : - Menutup pelabuhan Boston sampai seluruh harga teh beserta pajaknya dibayar oleh penduduk Boston.
- Anggota dewan rakyat Massachusets akan ditunjuk oleh rajaInggris, sedangkan sebelumnya dipilih oleh rakyat koloni sendiri.
- Rakyat koloni harus menyediakan tempat tinggal yang laya bagi pasukan Inggris yang ditempatkan di daerah koloni.
Sumber: Bk.Sejarah untuk SMP/MTs.2 Hal.42.Cempaka Putih
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.