Hikayat ini disebut sebagai Hikayat Marakarma. Jumlah naskahnya cukup banyak. Di Perpustakaan Nasional RI di Jakarta terdapat 5 naskah. Di perpustakaan Leiden terdapat dua naskah. Di London terdapat 1 naskah.
Hikayat ini menceritakan seorang raja keindraan yang kena sumpah dua laki istri di negeri Antah Berantah, yang diperintah oleh Maharaja Indra Dewa. Si miskin ini hanya memperoleh makan dari bekas-bekas orang yang didapatnya dari tempat-tempat sampah. Beberapa lama kemudian istri si Miskin hamil dan ingin makan mempelam yang ada di dalam istana raja. Si miskin meminta mempelam dari raja, namun sang raja berkenan memberikan mempelam tersebut. Istri si Miskin kemudian mengidam hendak makan nangka yang ada di dalam Istana. Nangka itupun diberikan oleh raja. Si Miskin heran.
Istri Si Miskin kemudian melahirkan anak laki-laki yang elok rupanya yang dinamakan Marakarma, artinya anak dalam kesukaran. Sejak kelahiran anaknya, nasib si Miskin berubah. Mereka tiba-tiba memperoleh emas sangat banyak. Dengan memuja Dewa, sebuah negeri pun muncul. Ia menamakan negeri itu Puspa sari dan dirinya Maharaja Indra Angkasa. Istrinya menjadi Ratna Dewi. Tidak lama kemudian lahir pula putrinya, diberi nama Nila Kusuma.
Maharaja Dewi termakan fitnah dari ahli nujum bahwa anaknya kelak membawa celaka bagi dirinya, sehingga anaknya kemudian dibuang ke laut. Puspa sari terbakar, Si Miskin kembali papa seperti semula.
Selama pembuangan, Marakarma mendapat kesaktian dari jin, raksasa dan ular. Suatu hari Marakarma berhasil menangkap burung karena saudaranya ingin makan burung, ketika marakarma mencari api hendak memasak burung di sebuah negeri ia dituduh mencuri sehingga ia dipukuli sampai pingsan kemudian ia diikat dan dibuang ke laut.
Akhir cerita berapa lama kemudian, Marakarma kembali ke Puspa sari, didapati Puspa Sari sudah menjadi hutan rimba. Bundanya menjadi pengambil kayu api. Marakarma memberi tahu siapa dirinya dan memohon supaya supaya Puspa sari berdiri seperti semula. Permohonan Marakarma dikabulkan Dewanta Raya, Tidak lama kemudian adiknya dan istrinya juga datang ke puspasari. Puspa sari makin makmur. Maharaja Indra Dewa Antah Berantah menjadi dengki lagi dan menyerang Puspa sari. Setelah peperangan sengit terjadi, Maharaja Indra tewas. Marakarma kemudian menjadi Sultan Mercu Negara.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.