Tuesday, August 18, 2015

Perlunya Dana Cadangan Defisit untuk BPJS Kesehatan

Saat ini kebutuhan akan kesehatan sudah mulai diutamakan oleh masyarakat kita, kehidupan yang serba modern dan instan menjadikan tubuh kita mudah sakit dan akhirnya harus berurusan dengan dokter atau rumah sakit. Maka dari itu dibutuhkan jembatan yang bisa dilalui ke arah pendanaan kesehatan ini, dikarenakan biaya kesehatan di rumah sakit yang tidak murah. Dalam hal ini BPJS, saat ini peserta atau anggotanya pun sudah mulai banyak, setiap hari ada saja yang mendaftar, bahan karena saking banyaknya pendaftaran tidak bisa langsung jadi harus menunggu proses yang tidak sebentar, bisa mencapai berbulan-bulan baru kartu BPJS bisa jadi dan bisa digunakan oleh masyarakat.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan perlu mempersiapkan dana cadangan untuk mengantisipasi terjadinya defisit, demikian disampaikan Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany.
"BPJS Kesehatan defisit itu masalahnya yang diperkirakan akan berobat lebih banyak dari perhitungan semula. Kalau perhitungannya ada 100 orang, ternyata 150 orang.  Jadi, beban biayanya lebih banyak," kata Hasbullah.
Hasbullah mengatakan, dana cadangan sebaiknya disediakan 10 persen dari estimasi klaim yang diberikan rumah sakit kepada lembaga tersebut.
"Orang sakit kan tidak ada jadwalnya, karena itu yang terbaik adalah menyediakan dana cadangan. Sehingga, kalau ada yang sakit jumlahnya lebih tinggi, masih ada cadangan," ujar Hasbullah.
Ia menambahkan, iuran untuk Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga perlu memadai, artinya, jumlah yang dibayarkan kepada dokter dan rumah sakit sesuai dengan jenis penyakit yang diobati, sehingga tidak ada yang dirugikan.
Menurut dia, pembayaran yang saat ini sedang berjalan masih belum memadai, karena kerap terjadi kekurangan dan kelebihan dalam membayar klaim.
Hasbullah mengatakan, defisit yang terjadi dalam tubuh BPJS Kesehatan dinilai wajar, mengingat Indonesia masih belum berpengalaman dalam mengelola jaminan kesehatan masyarakatnya.
Namun, lanjutnya, pembenahan memang harus terus dilakukan guna menyempurnakan program tersebut.
"Memang ini masih menjadi 'pekerjaan rumah', karena ini 'barang baru'. Jadi, kita maklumi memang belum smpurna. Nah, itu yang harus direvisi oleh Kementerian Kesehatan," kata Hasbullah.

19 comments:

  1. Bener juga. Kalau sempat defisit tidak tersedia dana, bisa-bisa pihak rumah sakit tidak mau menangani pasien peserta BPJS Kesehatan yang datang..

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang gak kebayang itu kalau kolaps gimana ya? pasti kacau kan dan masyarakat yang belum pernah merasakan jasa jbpjs pasti akan sangat merasa dirugikan.

      Delete
    2. Bisa di demo Pemerintah ini oleh masyarakat peserta BPJS

      Delete
  2. nah ini juga saya pernah kepikiran dari dulu. kan yang daftar banyak, tapi bayarnya murah seperti kayak menabung. namun kalau ongkos berobat dan rumah sakitnya mahal, apa pemerintah gak tekor gitu ya gan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya dibuatkan dana cadangan ya gan biar ga defisit

      Delete
  3. ia sekali sakit itu tidak ada jadwalnya jadi ya harus disipakan segalanya

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Daftar saja gan, biar tenang untuk jaga-jaga. Tahu snediri biaya Kesehatan semakin mahal

      Delete
  5. sakit memang tidak bisa diprediksi kapan datangnya, tapi kita dituntut untuk menyetor paksa iuran BPJS tiap bulannya, bagi yang mampu no problem, tapi yang hidupnya pas-pasan ini jadi masalah lain..sementara dana BPJS akan hilang begitu saja

    tapi apakah bisa defisit yah..padahal jumlah peserta BPJS jauh lebih banyak dari orang sakit tiap harinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang jadi masalah biaya berobatnya gan, sekarang rata-rata untuk penyakit kronis hampir puluhan juta habisnya

      Delete
  6. Mungkin ini juga yang membuat bpjs naik, wakakka
    tapi kayaknya tidak lah,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naik apanya gan, biayanya apa! Bukannya masih tetap!

      Delete
  7. memang betul sekali sih Kang, dana Cadangan juga harus ada dari dana yg sudah ditentukan, sebagai persiapan kalu sewaktu-waktu dibutuhkan ... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya benar Pak, kalau tdk ada dana cadangan bisa berabeh ya gan....

      Delete
  8. yng ini bener banget.
    orang sakit itu banyak yang butuh berobat,. jadi setidaknya pemerintah itu sudah memikirkan kejadian kalau misalnya dana klaim bpjs lebih besar dari perkiraan.

    tapi selain daripada itu, untuk pelayanannya juga mungkin harus diawasi agar tetap berjalan dan nggak mandek ini programnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang kita hrus waspada ya gan untk jaga-jaga saja

      Delete
  9. Maklum kang masih program baru, pegawainyapun juga byk yg baru jadi belum maksimal ... Kita tunggu aja 5 tahun kedepan semoga lebih baik Saya juga termasuk ikut BPJS Keluarga dan sudah merasakan positifnya.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.