Negara kita ini sudah sering mengalami gempa, mungkin karena struktur kulit buminya yang berbeda dengan negara lain, tapi negara lain juga pernah mengalami gempa walaupun tidak sesering Indonesia.
Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang paling sulit diprediksi kedatangannya. Akibat tidak adanya sistem peringatan dini yang memadahi, jumlah korban bencana ini sulit untuk ditekan, seperti yang sering terjadi di Indonesia.
Kabar baiknya, ilmuwan USGS menemukan solusi deteksi gempa bumi yang bisa diterapkan di negara-negara seperti Indonesia hanya dengan menggunakan smartphone. Ya, smartphone dikatakan bisa menjadi detektor gempa karena sudah dibekali dengan teknologi GPS (global positioning system), sensor accelerometer, dan koneksi data internet.
Ilmuwan USGS menyatakan bila teknologi GPS di smartphone lebih kuat dari yang dipikirkan oleh pengguna. Dengan bantuan sensor accelerometer (dipakai untuk menyesuaikan posisi horizontal atau vertikal layar), smartphone bisa dipakai mendeteksi pusat gempa bumi.
Lalu, koneksi internet bisa menyatukan data gempa bumi yang ditangkap oleh banyak smartphone. Akhirnya, data-data itu bisa disebarkan sebagai peringatan dini ke smartphone lain. Sehingga banyak orang bisa diselamatkan sedini mungkin.
"Selama ini orang-orang hanya melihat GPS untuk menentukan lokasi, tetapi teknologi ini sejatinya sangat akurat mengamati perubahan geologis, seperti gempa bumi," ujar Sara Minson, ilmuwan USGS, The Verge (12/04).
Sayangnya, aplikasi teknologi ini masih mempunyai beberapa kendala. Yang pertama adalah data GPS yang sudah dimodifikasi oleh si smartphone. Kebanyakan data GPS smartphone sudah 'diperhalus' sehingga hanya akan memperlihatkan posisi gadget pengguna saja. Akibatnya, tingkat akurasinya untuk mendeteksi gempa cukup lemah jika dibanding alat pendeteksi gempa asli, seismograf.
Kedua, untuk bisa mendeteksi gempa, sebuah smartphone harus diletakkan di permukaan yang datar dan tidak terkena goncangan sebelumnya. Kondisi yang cukup sulit untuk ditemui dalam aktivitas sehari-hari.
Untungnya, kedua kelemahan itu sedikit ditutupi oleh jumlah smartphone yang sangat banyak di luar sana. Dengan begitu, potensi data gempa bumi yang dihasilkan semakin banyak dan otomatis keakuratannya akan meningkat.
Tidak tinggal diam, ilmuwan berharap bisa menghilangkan kelemahan itu dengan membuat sebuah aplikasi pemantau gempa yang bisa membantu smartphone lebih sensitif terhadap kemunculan gempa bumi.
Jika cara tersebut tidak cukup, vendor smartphone mungkin harus membuat smartphone terbaru mereka dengan teknologi GPS baru yang lebih bisa diandalkan untuk mendeteksi gempa bumi.
Walaupun belum terlalu menjanjikan untuk saat ini, penggunaan smartphone sebagai detektor gempa bumi di masa depan bisa sangat bermanfaat bagi Indonesia. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.