PENERAPAN
METODE ROLLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AKIDAH AKHLAK SISWA DI
MTs MA’ARIF PURWASARI WANAREJA CILACAP
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pendidikan
merupakan aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi kemajuan bangsa dalam pelaksanaan
pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai tenaga pendidik dan siswa
sebagai peserta didik di wujudkan dengan interaksi belajar mengajar.
Salah satu problematika dalam pelaksanaan
pendidikan agama islam yaitu pada aspek metodologi pembelajaran,guru masih
bersifat normatif, teoritis , normatis, dan kognitif. Yang mana kurang mampu
mengaitkan serta berinteraksi dengan materi materi pelajaran yang lainnya. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian furchan (1993) menjelaskan bahwa “Penggunaan
metode pembelajaran PAI di sekolah kebanyakan masih menggunakan cara cara
pembelajaran tradisional yaitu ceramah, monoton cenderung normatif monolitik.
Proses belajar mengajar yang di
selenggarakan di sekolah sebagai pusat pendidikan formal sebagai upaya untuk
mengarahkan perubahan pada diri individu secara terencana baik dari segi
kognitif, efektif,psikomotorik dalam interaksi belajar sangat di pengaruhi oleh
beberapa komponen antara lain adalah pendidik, peserta didik, materi
pembelajaran, metode pembelajaran,sarana dan prasarana, lingkungan dan beberapa
komponen lain yany mendukung dalam proses pembelajaran serta berbagai usaha
yang harus dilakukan untk menumbuhkan daya tarik dan semangat belajar bagi
siswa.
Proses pembelajaran juga harus
memperhatikan minat dan kemampuan siswa. Dalam proses pendidikan islam,metode
mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk mencapai tujuan karena ia menjadi
sarana dalam penyampaian materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum.Tanpa
metode suatu materi pelajaran tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien
dalam KBM menuju tujuan pendidikan yang di harapkan.
Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit
ceramah dan metode metode lain yang berpusat pada tenaga pendidik, serta lebih
menekankan pada interaksi dengan peserta didik. Penggunaan metode yang
berfariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.Pengalaman belajar di sekolah harus fleksibel dan tidak kaku serta
perlu menekankan pada kreativitas, rasa ingin tahu, bimbingan ,pengarahan ke
arah yang lebih dewasa.
Metode pendidikan yang tidak efektif akan
menjadi penghalang kelancaran proses belajar mengajar sehingga banyak waktu dan
tenaga yang terbuang sia sia. Oleh karena itu, metode yang di terapkan seorang
guru akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang di harapkan.
Dalam proses pendidikan islam metode yang tepat untuk di gunakan apabila metode
tersebut mengandung nilai nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan materi
pelajaran.Antara metode kurikulum, dan tujuan pendidikan islam mengandung
relevansi dan operasional dalam proses pembelajarn.
Oleh karena itu proses pendidikan
mengandung makna internalisasi dan transformasi nilai nilai islam kedam pribadi
peserta didik sebagai upaya untuk membentuk pribadi muslim yang beriman,
bertaqwa, dan berilmu pengetahuan.Menurut ilmu pendidikan islam suatu metode
harus memiliki karakter dan relevansi yang senada dengan tujuan pendidikan
islam. Ada tiga aspek nilai yang terkandung dalam tjuan pendidikan islam,yang hendak
di realisasikan melalui metode yang berkarakter dan relevansi tersebut. Pertama
membentuk peserta didik menjadi hamba Alloh yang mengabdi kepada-Nya semata.
Kedua bernilai edukatif yang mengacu kepada petunjuk Al Qur’an. Ketiga
berkaitan dengan motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran Al Qur’an.
Berdasarkan pengamatan riil dilapangan,
proses pembelajaran di sekolah ini kurang meningkatkan kreatifitas siswa, masih
banyak guru yang menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Sehingga suasana belajar terkesan kaku dan di dominasi
oleh seorang guru.Dengan demikian susana pembelajaran menjadi tidak kondusif
sehingga siswa menjadi pasif.Saat ini kita ketahui banyak guru ang
menyandang sebagai guru berpotensi yang
di tuntut untuk menciptakan model pembelajaran yang menyenangkan agar PBM di
kelas tidak terlihat monoton. Maka dari situlah terlihat hasil belajar siswa
dengan metode pembelajaran yang dipakai seorang guru.
Dari metode yang di pakai maka harus di sesuaika
dengan keadaan siswa di kelas, agar
tujuan yang di harapkan bisa
tercapai. Siswa pun dapat merasakan senang belajar di dalam kelas.Mata
pelajaranpun bermacam macam salah satunya adalah mata pelajaran akidah akhlak.Melihat
kejadian yang ada di madrasah tersebut maka peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami nilai nilai aklak dengan judul”
PENERAPAN METODE ROLLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AKIDAH
AKHLAK SISWA DI MTS MA’ARIF PURWASARI WANAREJA CILACAP. ”
B.Identifikasi masalah
Di lihat dari latar belakang masalah mka peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Penggunaan
Metode rolle Playing
2. Pemhaman
materi akidah akhlak di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap
3. Penerapan
penggunaan metode rolle playing dalam meningkatkn pemahaman materi akidah
akhlak siswa di MTs ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap
C.Fokus Penelitian
Dilihat
dari identifikasi masalah di atas, sehubungan dengan masalah yang terkait dengan
penggunaan metode rolle playing dalam meningkatkan pemahaman materi akidah
akhlaak iswa di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap, maka peneliti
memfokuskan sebagai berikut :
1. Penggunaan
metode Rollle playing
2. Pemahaman
materi akidah akhlak di MTs Ma,arif Purwasari Wanareja Cilacap
D.
Rumusan Masalah
Dilihat dari fokus masalah di atas peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut
:
:
1.
Bagaimana penggunaan metode Rolle
Playing dalam meningkatkan pemahaman materi akidah akhlak siswa di MTs Ma’arif
Purwasari Wanarejja Cilacap ?
2.
Bagaimana cara meningkatkan pemahaman
materi akidah akhlak di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah di atas , Penelitian ini
bertujuan :
1.
Untuk megetahui cara penerapan metode
rolle playing dalam meningkatkan pemahaman materi akidah akhlak pada siswa di
MT Ma’arif purwasari Wanareja Cilacap
2.
Untuk meningkatkan pemahaman materi
akidah akhlak pada siswa di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap.
F.
Manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut :
·
Secara teoritis
Penelitian
ini di harapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam pendidikan agama islam,
khususnya tentang meningkatkan pemahaman materi akidah akhlak di MTs Ma’arif
Purwasari Wanareja Cilacap.
·
Secara praktis
Manfaat penelitian yang di harapkan sebagai
berikut :
Bagi siswa MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap
1.
Kompetensi peserta didik dalam mata
pelajaran akidah akhlak di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap dapat di
capai.
2.
Hasil belajar peserta didik di MTs
Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap dalam pemahaman materi akidah akhlak
3.
Penggunaan metode rolle playing dalam
meningkatkan pemahaman materi akidah akhlak di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja
Cilacap.
Bagi
guru MTs Ma’arif Purawasari Wanareja Cilacap
1.
Adanya inovasi dalam penggunaan metode
rolle playing dalam meningkatkan pemahaman materi akidah akhlak pada siswa di
MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap.
2.
Untuk memudahkan guru PAI dalam
penggunaan metode rolle playing dalam meningkatkan pemahaman materi akidah
akhlak pada siswa di MTs Ma’arf Purwasari Wanareja Cilacap.
3.
Untuk mencapai tujuan yang di inginkan
sesama guru PAI untuk meningkatkan pemahaman materi akidah akhlak pada siswa di
MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap.
BAB
II
KAJIAN
TEORITIS
A.
Pengerian Metode Rolle Playing
Metode
Rolle Playing adalah suatu cara penguasaan bahan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan di lakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau
benda mati. Permainan ini pada umumnya di lakukan lebih dari satu orang, hal
itu bergantung pada apa yang di perankan.
B.
Tujuan Pebelajara Rolle Playing
Menurut Zuhaerini ( 1983 : 6 ), model ini di
gunakan apabila pelajaran di maksudkan untuk :
·
Menerangkan suatu peristiwa yang di
dalamnya menyangkut orang banyak, dan berdasarkan pertimbangan lebih baik di
dramatisasikan dari pada di ceritakan karena akan lebih jelas dan dapat di
hayati oleh anak.
·
Melatih anak anak agar mereka mampu
menyelesaikan masalah masalah sosial psikologis.
·
Melatih anak anak agar mereka dapat
bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta
masalahnya.
C.
Langkah langkah model Pembelajaran Rolle
Playing
Langkah
langkah metode rolle playing adalah guru mempersiapkan scenario pembelajaran,
menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario tesebut, pembentukan
kelompok siswa, penyampaian kompetensi, menunujuk siswa untuk melakonkan
scenario yang telah di pelajarinya, kelomok siswa membahas peran yang di lakukan
oleh pelakon, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyipulan dan refleksi.
D.
Pengertian dan ciri ciri pembelajaran
Rolle Playing
Bermain
beran pada dasarnya merupakan pembelajaran untuk menghadirkan peran peran yang
ada pada dunia nyata kedalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas, yang
kemudian di jadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian.
Misalnya ; menilai keunggulan maupun kelelamahan masing masing peran tersebut
dan kemuian memberikan saran pendapat bagi pengembangan peran peran tersebut.
Pembelajaran ini lebih menekankan terhadap masalah yang di angkat dalam
pertunjukan dan bukan dalam kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
Rolle
Paying adalah salah satu permaianan gerak yang di dalamnya ada tujuan aturan
dan sekaligus meliatkan unsur senang (Jill Hadfield ,1986). Dalam Rolle Playing
murid di kondisikan pada situasi tertentu di luar kelas,meskipun saat itu
pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu Rolle Playing sering kali di
maksudkan sebagai bentuk aktivitas dimana pembelajar membayangkan dirinya
seolah olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain (Basri Syamsu,
2000) dalam rolle playing siswa di perlakukan sebagai subjek pembelajaran,
secara aktif melakukan praktik praktik berbahasa ( bertanya dan menjawab dalam
bahasa inggris) bersama teman temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif
dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri murid ( Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan menengah, 2002 ).Jadi dalam proses
pembelajaran murid harus aktif, karena tanpa adanya aktivitas maka proses
pembelajaran tidak mungkin terjadi.
Sementara
itu sesuai dengan pengalaman penelitian sejenis yang telah di lakukan, manfaat
yang dapat di ambil dari metode rolle playing adalah ; Pertama, dapat
memberikan hidden practise dimana murid tanpa sadar menggunakan ungkapan
ungkapan terhadap materi yang telah dan sedang mereka pelajari. Kedua,
melibatkan jumlah murid yang cukup banyak cocok untuk kelas besar. Ketiga,
dapat memberikan kesenangan pada murid karena rolle playing pada dasarnya
adalah permainan. Dengan bermain murid akan merasa lebih senang karena bermain
adalah dunia siswa, masuklah ke dunia siswa sambil kita antarkan dunia kita
(Bobi DePorter 2000 : 12)
E.
Kelebihan dan kekurangan Rolle Playing
Kelebihan
metode Rolle Playing melibatkan semua siswa untuk berpartsipasi, mempunyai
kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga dapat
belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Selain itu juga ada kelebihan
yang lain yaitu :
1.
Siswa bebas mengambil keputusan dan
berekspresi secara utuh
2.
Permainan merupakan penemuan yang mudah
dan dapat di gunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda
3.
Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa
melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4.
Dapat berkesan dengan kuat dan tahan
lama dalam ingatan siswa
5.
Sangat menarik bagi siswa, sehingga
memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh dengan antusias
6.
Dapat menghayati peristiwa yang
berlangsung dengan mudah dan dapat memetik butui butir hikmah yang terkandung
di dalamnya.
Kekurangan
metode Rolle Playing
Hakektnya sebuah imu yang tercipta oleh
manusia tidak ada yang sempurna, semua ilmu ada kelebikan dan kekurangan,di
antaranya metode Rolle Playing juga demikian.Kekurangan metode Rolle Playing
antara lain :
1.
Memerlukan waktu yang relativ panjang
2.
Memerlukan kreativitas dan daya kreasi
yang tinggi dari pihak guru maupun murid.
3.
Kebanyakan siswa yang di tunjuk sebagai
pemeran merasa malu untuk melakukan suatu adegan tertentu.
4.
Apabila pelaksanaan sosiodrama dan
bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang
baik, tetapi sekaligus tujuan pengajaran tidak tercapai
5.
Tidak semua materi pelajaran bisa
menggunakan metode rolle playing
F.
Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak
Menurut
bahasa kata akidah berasal dari bahasa arab yaitu [عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقْدً] yang artinya mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan
akidah menurut istilah adalah urusan urusan yang harus di benarkan oleh hati
dan di teria dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak
dapat di goncangkan oleh badai subhat (keragu raguan ). Akidah juga dapat
diartikan sebagai dasar dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang
muslim yang bersumber dari ajaran islam yang wajib di pegangi oleh setiap
muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata akhlak juga berasal dari bahasa arab yaitu [أخلاق] yang
artinya tingkah laku perangai, tabi’at, moral, atau bud pekerti. Dalam kamus
besar bahasa Indonesia akhlak dapat di artikan budi pekerti, kelakuan. Jadi
akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan di
wujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
Dasar akidak akhlak adalah ajaran itu sendiri yang merupakan sumber sumber
hukum dalam islam yaitu Al Qur’an dan Hadist.Islam mengajarkan agar umatnya
melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.Ukuran baik buruknya
perbuatan di katakan dalam Al Qur’an.Karena Al Qur’an merupakan Firman Alloh,
maka kebnarannya harus diyakini oleh setiap muslim.Dasar akidah akhlak yang
kedua adalah Hadist atau sunah Rosul. Untuk memahai Al Qur’an lebih rinci umat
islam di perintahkan untuk mengikuti ajaran Rosululloh,SAW karena perilaku
Rosululloh adalah contoh nyata yang dapat di lihat dan di mengerti oleh setiap
umat islam.
Pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal memahami menghayati dan mengimani Alloh
SWT dan merealisasikannya dalam bentuk perilaku yang mulia dalam kehidupan
sehari hari melalui bimbingan pengajaran penggunaan pengalaman keteladanan dan
pembiasaan.
Fungsi dan tujuan pembelajaran
akidah akhlak di madrasah yaitu :
Fungsi pembelajaran akidah akhlak
1. Penanaman
nilai ajaran agama islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
2. Pengembangan
keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT serta akhlak mulia peserta didik
seoptimal mungkin yang telah di tanamkan lebih dahulu dalam lingkungan
keluarga.
3. Pencegahan
peserta didik dari hal hal yang negatif dari lingkungannya atau dari budaya
asing yang akan di hadapinya sehari hari.
4. Penyaluran
terhadap peserta didik untuk mendalami akidah akhlak pada jenjang yang lebih
tinggi.
Tujuan
pembelajaran akidah akhlak yaitu untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanann
peserta didik yang di ujudkan dalam akhlaknya yang terpuji melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang
akidah dan akhlak islam, sehingga dapat menjadi manusia muslim yang berkembang
dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Alloh SWT, serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara
serta untuk dapat melanjutkan pembelajaran ke jenjang yang lebih tinggi.
G.
Karakteristik Pembelajaran Akidah Akhlak
Setiap
mata pelajarn memiliki karakteristik tertentu yang dapat membedakan dengan mata
pelajaran lain.Adapun karakteristik pelajaran akidah akhlak adalah sebagai
berikut
1.
Pembelajaran akidah akhlak merupakan
mata pelajaran yang di kembangkan dari ajaran ajaran dasar yang terdapat dalam
agama islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadist.Untuk kepentingan
pembelajaran di kembangkan materi akidah dan akhlak pada tingkat yang lebih
rinci sesuai tingkat dan jenjang pembelajaran.
2.
Prinsip prinsip dasar akidak adalah
keyakinan atau keimanan yang tersimpul dan terhujam kiuat dalam lubuk jiwa atau
hati manuasia yang di perkuat dengan dalil dalil aqli,naqli dan wijdani atau
perasaan halus dalam meyakini dan mewujudkan rukun iman yang enam yaitu iman
keada Alloh, malaikat-Nya,Kitab-Nya,rosul rosul-Nya,hari akhir dan iman kepada
takdir. Prinsip prinsip akidah adalah pembentukan sikap dan kepribadian
seseorang agar dapat berakhlak mulia dan mengeliminasi akhlak tercela sebagai
manifestasi akidahnya dalam perilaku hidup seseorang dalam berakhlak kepada
Alloh dan Rosul-Nya,kepada diri sendiri kepada manusia dan kepada alam semesta
serta kepada mkhluk lain.
3.
Mata pelajaran akidah dan akhlak
merupakan salah satu rumpun mata pelajaran ( Al qur’an hadist,akidah
akhlak,fiqih,SKI) yang secara intregatif menjadi sumber nilai dan landasan
moral sepirtual yang kokoh dalam pengembangan keilmuan dan kajian keislaman
termasuk kajian akidah dan akhlak yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta
seni dan budaya.
4.
Mata pelajaran akidah dan akhlak tidak
hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetauan dan pemahaman
tentang akidah dan akhlak dalam ajaran islam melainkan yang terpenting adalah
bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran akidah dan akhlak dalam
kehidupan sehari hari.
5.
Tujuan mata pelajaran akidah dan akhlak
adalah untuk membentuk peserta didik agar beriman dan bertaqwa kepada Alloh
serta berakhlak mulia.Tujuan inilah yang sebenarnya merupakan misi utama di
utusnya Nabi Muhamad SAW,untuk memperbaiki akhlak manusia. Dengan demikian
pembelajaran akidah dan akhlak merupakan jiwa pembelajaran agama islam.
Mengembangkan dan membangun akhlak yang mulia merupakan tujuan sebenarnya dalam
setiap pelaksanaan pembelajaran.Sejalan dengan itu maka semua mata pelajara
atau bidang studi yang di ajarkan kepada peserta didik haruslah memuat
pembelajaran akhlak dan oleh karena itu setiap guru mengemban tugas menjadkan
dirinya dan peserta didiknya berakhlak mulia.
H.
Mata pelajaran akidah akhlak di MTs
Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap
Mata
pelajaran akidah akhlak merupakan mata pelajaran yang mengarah kepada pemahaman
dan penghayatan isi yang terkandung dalam akidah dan akhlak yang di harapka
dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari hari yaitu dalam perilaku yang memancarkan
iman dan taqwa kepada Alloh SWT sesuai dengan tuntutan Al Qur’n dan Hadist.
Mata pelajara akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran Pendidika agama
Islam (PAI) di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap.Yang terkandung di
dalamnya adalah berfokus pada pemahaman materi akidah akhlak yang baik dan
benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan isi
kandungannya ke dalam kehidupan sehari hari.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Metodoliogi Penelitian
·
Tempat Penelitian
Penelitian
di laksanakan di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap
·
Waktu Penelitian
Waktu
penelitian ini dilakukan di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap selama satu
bulan
B.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang di gunakan dalam menyusun proposal ini yaitu dengan menggunakan
metode kualitatif naturalistik, yaitu metode yang menghasilkan data
deskriftif.data tersebut di dapatkan dari naskah, wawancara catatan lapangan,
dan dokumen resmi lainnya.
C.
Data dan Sumber Data
Ø Data
Data
penelitian ini adala kualitatif data berwujud kata kata dan tindakan yang di
kumpulkan dalam beberapa cara.
1.
Data berwujud kata kata di kumpulkan
melalui wawancara
2.
Data berupa tindakan diperoleh dari
perilaku atau sikap sumber data
3.
Data yang tertulis dilihat dari dokumen
dokumen
Ø Sumber
Data
Dalam
pengumpulan sumber data, penulis mengambil beberapa keterangan dari beberapa
responden yang ada di MTs Ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap di antaranya :
a.
Guru Pendidikan Agama Islam
b.
Siswa
D.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
hal ini penulis akan melakukan observasi dengan 3 siswa
a.
Prosedur pengumpulan data
Untuk
mengetahui data data di lapangan maka di pergunakan beberapa teknik dalam
pengumpulan data, yaitu menggunakan wawancara, observasi dan stadi dokumentasi
lebih lanjut akan di uraikan sebagai berikut:
§ Wawancara
Wawancara
merupakan salah satu pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang di
kerjakan berdasarkan tujuan penelitian.Bisa cara bertatap muka antara pewancara dan yang di wawancarai dan
memperolh data berupa kata kata yang di dapatkan dari guru PAI dan siswa MTs
ma’arif Purwasari Wanareja Cilacap.
§ Observasi
Observasi
yaitu pengamatan melalui kegiatan pemusatan perhatian trhadap suatu
objek.Pengamatan yang penulis gunakan ini adalah pengamatan secara tersembunyi
dan pengamatan secara terbuka. Hal ini di maksudkan untuk mendapat suatu yang
alamiah dan data yang di peroleh valid serta realible.Pengamatan tersebut
penulis lakukan pada latar alamiah (Natural inquiri) dengan melalui berbagai
pertimbangan sesuai dengan situasi dan kondisi diman kapan dan kepada siapa
pengamatan ini di tujukan.Pengamatan yang di lakukan di kelas bersama guru
PAI,siswa dan peneliti.
§ Studi
Dokumentasi
Data
dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa (suatu kegiatan) yang
isinya terdiri dari penjelasan dan pemikirn terhadap peristiwa itu,serta dengan
sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan pengenai peristiwa
tersebut.Di lihat dari dokumentasi metode Rolle Plying di laksanakan di kelas
pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
§ Teknik
analisis data
Teknik
analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini memakai tiga alur secara
kebersamaan yaitu :
Reduksi
data yaitu proses pemilihan,pemusatan pada penyederhanaan,pengabsahan dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan catatan tertulis di
lapangan.Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan
mengarahkan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan
sedemikian rupa sehingga dapat di tarik kesimpulan data dan verivikasi
Penyajian
data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan penyajin meliputi berbagai jenis
matrik jaringan dan bagian semua di rancang guna menggabungkan informasi yang
tersusun dalam suatu bentuk yang terpadu dan mudah untuk diraih.Dengan demikian
dapat dilihat apa yang terjadi dan dapat menentukan apakah dapat di tarik
kesimpulan atau trus melakuakan analisis tersebut.
Menarik
kesimpulan yaitu merupakan alur ketiga dalam menganalisis data setelah data di
proses dengan mereduksi dan menyajikan data kemudian ditarik kesimpulannya.
Pengecekan
keabsahan data
Untuk
menguji keabsahan data di lakukan cara cara sebagai berikut :
1. Kepercayaan
(kredibilitas) ; Pemeriksaan datanya dilakukan dengan perpanjangan keikut
sertaan sehingga tingkat kepercayaan penemuaanya dapat di capai
2. Konsep
validitas itu menyatakan bahwa suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan
pada semua konteks pada populasi yang sama atas dasar penemuan yang di perole
pada sampel yang secara representative memiliki populasi itu.
3. Triangulasi
yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak di
gunakan adalah pemerksaan melalui sumber lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Idris, M.M (2008). Strategi dan Metode Pengajaran : Menciptakan
Ketrampilan Mengajar
yang efektif dan Edukatif.Yogyakarta,
Ar-Ruzmedia.
Mohammad Daud Ali, Metodologi Pendidikan Agama islam. Cet.III; Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2000.
Raja Grafindo Persada, 2000.
Ramayulis. Metodologi
Pengajaran Agama Islam. (Jakarta : Kalam Mulia 2001).
Zuhairini, dkk Metodik
Khusus Pendidikan Agama. (Malang : Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah
IAIN Sunan Ampel, 1983).
IAIN Sunan Ampel, 1983).
Yusuf M. Kadar. 2009. Studi Al-Qur’an. Jakarta: Amzar
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.