Tuesday, December 9, 2014

Mendidik Dengan Kelembutan



"Aku belum pernah sama sekali melihat seorang pendidik yang lebih lembut dari pada Rasululloh saw."
Subhanallah, sungguh dlam diri Rosululloh terdapat teladan yang paling sempurna. Beiau adalah seorang yang teladan bagi siapa saja, takterkecuali bagi para pendidik. Sungguh, Nabi Muhammad saw. telah mendidik para sahabat dan generasi muslim yang saat itu berada dalam kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Beliau telah menanamkan kesempurnaan ahlak, kesucian jiwa dan karakter yang bersih kepada umatnya melalui kelembutan.
Mendidik merupakan tugas yang tidak ringan karena melibatkan seluruh komponen, baik raga maupun rasa. Dibutuhkan kerja keras dan kesabaran ekstra untuk membuat murid belajar dalam arti sesungguhnya. Dalam arti sesungguhnya, belajar merupakan upaya pengoptimalan perilaku positif siswa dan mengubah perilaku negatifnya. Ini yang dilakukan Rasululloh.

Sebagai pendidik, Rosululloh Muhammad saw. tidak hanya berorientasi pada kecakapan atau kemampuan ranah yang bersifat fisik semata. Dalam mendidik, Rosululloh sangat menekankan pada pembangunan ahlakul karimah (budi pekerti). Ini sesuai dengan misi pengutusan rosululloh, yaitu untuk menyempurnakan ahlak.
Dalam ajaran islam, muara keberhasilan pendidikan adalah ahlak yang mulia. Untuk mencapai akhlak yang mulia ini didasari oleh pengutan akidah. Untuk memperkuat aqidah diperlukan sarana yang bernama ibadah. Jadi jelas, pengembangan akhlak mulia menjadi titik tekan bagi pendidik dalam mengajar.
Sebuah keniscayaan, pengembangan akhlak mulia dilakukan dengan akhlak mulia juga. Dalam perspektif pendidikan, ini dinamakan prinsip keteladanan. Pembangunan akhlak mulia harus dilakukan dengan memberi contoh nyata dan membimbing dengan penuh kelembutan. Karena itulah, Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti diorientasikan pada pembentukan akhlak mulia melalui sikap kasih sayang terhadap alam semesta.

3 comments:

  1. mendidik dengan kelembutan memang patut kita contoh. sudah bukan jamannya mendidik dengan kekerasan. ok makasih infonya gan.

    ReplyDelete
  2. tapi keras juga saat ini juga diperlukan, yaitu keras dengan ketegasan

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.