Teuku Ramli Zakaria anggota BSNP menuturkan, segala masukan perubahan konsep UN sudah mereka godog bersama dengan Tim Balitbang Kemendikbud. Ramli menuturkan, diantara perubahan yang akan disosialisasikan adalah perubahan nama unas menjadi evaluasi nasional (enas).
"Biar Pak Menteri besok yang menyampaikan langsung besok," tuturnya saat dikonfirmasi kemarin. Ramli menjelaskan, pada prinsipnya UN tahun depan harus dilaksanakan dengan baik. Sebagai pihak yang bertugas menyelenggarakan UN, BSNP tidak ingin kasus-kasus negatif selama pelaksanaan Ujian tahunan itu terus terjadi. Seperti halnya laporan kecurangan dalam berbagai bentuk, hingga kasus kekurangan naskah soal di beberapa daerah.
"Sistem UN tentu diperbaiki. Supaya bisa menekan kasus-kasus seperti laporan contekan, lembar soal bocor, dan sejenisnya," tutur dosen UIN Jakarta itu.
Terkait dengan kriteria kelulusan, Ramli menjelaskan BSNP masih menggunakan acuan Permendikbud terkini. Yakni mengkolaborasikan lima puluh persen bobot dari nilai murni UN dan lima puluh persen dari nilai ujian akhir sekolah (UAS). Dengan bobot yang seimbang tersebut, dia mengklaim untuk lulus UN 2015 lebih gampang ditempuh.
Kapuspendik Balitbang Kemendikbud Nizam menjelaskan, pembahasan lain dalam rapat pertemuan hari ini adalah urusan lelang logistik. Dia mengatakan lelang logistik UN 2015 akan dimulai bulan Januari 2015.
Hingga kemarin Nizam juga belum bisa memastikan apakah nama UN diganti dengan enas.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.