Wednesday, April 23, 2014

Tiga Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia



Pendidikan bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar memiliki tingkat keunikan yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Diantara keunikan yang dimaksud berkaitan dengan kepekaan auditori yang dimiliki peserta didik pada usia sekolah dasar. Kepekaan tersebut menyebabkan mereka sangat mudah menyerap bahasa yang didengar, baik secara langsung maupun melalui alat komunikasi seperti televisi dan radio. Sayangnya mereka belum memiliki filter yang tepat sehingga semua yang didengarnya dianggap benar. Apabila hal ini terus berlangsung, peserta didik akan kesulitan membedakan bahasa baku dan bahasa gaul, bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, serta bahasa sopan dan bahasa yang mengandung unsur SARA. oleh karena itu, diperlukan teknik pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran bahasa Indonesia dapat terselenggara dengan hasil optimal. Dengan kata lain, pendidik di tuntut mampu mengkreasikan metode pembelajaran tanpa mengesampingkan kaidah bahasa indonesia yang benar dan meninggalkan dunia bermain peserta didik.

  1. Kegiatan yang menyenangkankegiatan merupakan cara yang sangat efektif untuk menyampaikan sesuatu kepada anak-anak. Oleh karenanya, upayakan untuk membuat kegiatan berbasis auditori dan memfungsikan nya sebagai penanaman filter bahasa kepada anak-anak. Sebagai contoh, pementasan drama yang melibatkan seluruh anggota kelas. Dalam pementasan ini, ajak peserta didik mendengarkan percakapan orang lain secara seksama. Oleh karena itu, pendidik perlu menyiapkan naskah drama menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
  2. Menghadirkan Pendongeng
    Cerita merupakan salah satu sarana pembelajaran yang sangat efektif, khususnya cerita yang disampaikan secara verbal. Oleh sebab itu, pendidik dapat menghadirkan seorang pendongeng ke dalam kelas. Untuk menginternalisasikan kesopanan dan ketepatan berbahasa Indonesia, pendidik dapat memesan dongeng tertentu yang memiliki tujuan tersebut. Yakinlah, amanat cerita yang disampaikan langsung oleh pendongeng akan tertanam di benak peserta didik tanpa mereka sadari.
  3. Kuis Berhadiah
    Hadiah dapat dijadikan sebagai pemetik semangat peserta didik untuk melakukan sesuatu secara optimal. Sementara itu kuis (semacam cerdas cermat) merupakan sarana yang tepat untuk membiasakan peserta didik berkompetensi dalam hidup. Apabila kedunya digabungkan, tentu akan menjadi cara yang sangat tepat untuk melatih kemampuan berbahasa Indonesia yang benar.
Dengan ketiga strategi diatas, pembelajaran bahasa Indonesia akan dipandang sebagai sesuatu yang menarik sehingga hasil optimal dapat lebih mudah di capai. Namun demikian, ketiganya hanya contoh dari strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang tepat. Diharapkan Bapak/Ibu pendidik dapat menemukan strategi-strategi lain yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.