Wednesday, April 30, 2014

Pembelajaran IPA yang Menyenangkan



Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar sangat berperan dalam pembentukan daya kritis peserta didik. Apabila pembelajaran dapat dioptimalkan, peserta didik akan tumbuh menjadi sosok yang peka terhadap berbagai fenomena yang terjadi di sekelilingnya. Dengan kata lain, diperlukan strategi khusus untuk menjadikan pembelajaran IPA di kelas penuh kegembiraan sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal. Berikut ini beberapa langkah yang dapat digunakan  untuk menciptakan ruang pembelajaran IPA yang menyenangkan.

  1. Menyingkirkan Afirmasi Negatif
    Disadari atau tidak, setiap peserta didik memasuki ruang kelas dengan beragam afirmasi yang berkecamuk di dalam otaknya. Afirmasi tersebut dapat berbentuk "suara-suara negatif" sehingga akan menjadi hambatan dalam belajar. Afirmasi yang dimaksud antara lain "pelajaran ini tidak berguna", "pelajaran ini membosankan", atau "guru IPA tidak menarik". Oleh sebab itu, pendidik perlu menyingkirkan rintangan tersebut sehingga pembelajaran IPA dapat berlangsung dengan baik. Penyingkiran rintangan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya dengan memberikan sugesti positif yang mengarah pada pentingnya peserta didik menguasai materi.
  2. Membuat Lingkungan Fisik yang Positif
    Lingkungan fisik akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kesiapan peserta didik dalam menyerap informasi yang diberikan. Manfaatkan hal ini untuk merangsang kegembiraan peserta didik dalam mengikuti pelajaran IPA. Dengan demikian, informasi yang pendidik berikan akan diserap dengan sangat mudah. Sebagai contoh, hasil ruangan kelas dengan aneka gambar daun berwarna hijau dan letakkan beberapa alat peraga IPA di tengah-tengah susunan bangku peserta didik yang telah dibuat melingkar.
  3. Melibatkan Peserta Didik dalam Penelitian Kecil
    Melibatkan peserta didik dalam sebuah penelitian akan membuat mereka bahagia dan merasa berguna. Oleh sebab itu, pendidik dapat membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. Setelah itu tugasi tiap-tiap kelompok melakukan pengamatan sederhana. Sebagai contoh, penelitian mengenai perkecambahan biji kedelai atau banyak telur yang dihasilkan bebek dalam sehari.
Ketiga langkah tersebut dapat dilakukan secara berkala untuk hasil pembelajaran yang optimal. Selain ketiga cara tersebut, pendidik dapat bereksperimen untuk menemukan langkah-langkah pembelajaran yang kreatif dan menggembirakan. Percayalah, peserta didik akan semakin gembira bila Anda mampu menghadirkan sistem pembelajaran yang unik. Jika kegembiraan tersebut telah di dapat, pembelajaran IPA pasti berlangsung lebih lancar.

2 comments:

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.