Trunojoyo adalah seorang Pangeran Madura keturunan Adipati Cakraningrat. Ia melawan Susuhunan Amangkurat I. Amangkurat I adalah pengganti Sultan Agung. Amangkurat I adalah seorang Raja yang kejam dan tidak bijaksana. Amangkurat I bersahabat dengan VOC. Oleh karena itu, Trunojoyo mengangkat senjata dan mulai melawan Amangkurat I. Pada tahun 1674 dimulailah pemberontakan Trunojoyo.
Ternyata gerakan Trunojoyo ini mendapat dukungan dari berbagai pihak , yaitu :
- Macan Wulung dari Madura Timur
- Penembahan Rama dari Giri
- Pelaut-pelaut Makasar yang dipimpin oleh Karaeng Galesong
- Para Bupati daerah pesisir utara pulau Jawa.
Dalam pemberontakan ini, Sunan Amangkurat I melarikan diri untuk meminta bantuan VOC di Batavia. Akan tetapi dalam perjalanannya, ia meninggal di daerah Tegal dan dimakamkan di Tegalarum. Oleh karena itu, ia mendapat julukan Sunan Tegalarum.
Pengganti Sunan Amangkurat I adalah putranya yang bernama Sunan Amangkurat II. Sunan Amangkurat II juga bersedia bekerja sama dengan VOC sehingga tidak disenangi oleh rakyat. Pada tahun 1670 Sunan Amangkurat II mengadakan perjanjian dengan VOC yang isinya seperti dibawah ini:
- Mataram akan menanggung biaya perang
- Daerah pantai utara Pulau Jawa digadaikan kepada VOC
- VOC akan melakukan monopoli perniagaan di Mataram
- Beberapa daerah kekuasaan Mataram harus diserahkan kepada VOC.
Setelah penandatanganan perjanjian itu, Pasukan Amangkurat II dan Pasukan VOC menyerang Trunojoyo. Trunojoyo tidak dapat mempertahankan Kota Mataram. Pasukan Trunojoyo bertahan di Kediri. Pada tahun 1679 Trunojoyo tertangkap dan dibunuh oleh Amangkurat II. Sejak itu Mataram berada di bawah kekuasaan VOC.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.