Jenis prosa cerita Melayu lama yang mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang-orang ternama, para raja atau para orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan dan mukjizat tokoh utamanya; kadang mirip sejarah atau berbentuk riwayat hidup. Kata hikayat diturunkan dari Bahasa Arab Hikayat yang artinya 'cerita atau kisah', dongeng-dongeng'. Berasal dari kata kerja haka, yang artinya mnceritakan atau mengatakan sesuatu kepada orang lain.
Dalam bahasa Melayu kata hikayat berarti (1) cerita, cerita kuno, cerita lama, dalam bentuk prosa, (2) riwayat, sejarah. Disamping itu, hikayat juga berarti kenang-kenangan, sebagai lawan dari riwayat atau tarikh. Dengan demikian, jika disimpulkan, sastra hikayat di dalam pengertian sastra Indonesia adalah (1) bersifat sastra lama, (2) di tulis dalam bahasa Melayu, (3) sebagaian besar kandungan ceritanya berkisar dalam kehidupan istiana;
(4) unsur rekaan merupakan ciri yang menonjol, dan (5) pada lazimnya hikayat mencakup bentuk prosa yang panjang. Hikayat dari segi isinya cukup beragam. Berdasarkan berbagai katalogus yang mendaftarkan naskah -naskah Melayu yang berbentuk hikayat, dapat diketahui beragamnya isi hikayat.
Berdasarkan isinya itu, hikayat paling tidak dapat dikelompokan menjadi :
- sastra hikayat sebagai sastra historiografi tradisional yang berisi catatan dan riwayat mengenai suatu kerajaan, seperti hikayat Patani, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Marong Mahawangsa;
- sastra hikayat yang berisi cerita rekaan, seperti Hikayat Simiskin, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Awang Sulung Merah Muda; dan
- sastra hikayat yang berisi riwayat kehidupan atau biografi seseorang, seperti hikayat Abdullah, Hikayat Sultan Ibrahim Ibnu Adham, Hikayat Musa Munajat.
Ragam isinya yang luas itu mengundang asumsi bahwa isi hikayat itu penting dalam kehidupan masyarakat Melayu dan kebudayaannya. Tema dan Masalah yang ada di dalam hakikat pada umumnya menyangkut soal kepercayaan, agama, pandangan hidup, adat istiadat, dan sosial. Hikayat jenis cerita rekaan pada umumnya bertema keberanian yang dimiliki oleh para pahlawan. Kecuali itu, hikayat jenis rekaan pada umumnya bertema percintaan. Hikayat jenis sejarah dan biografi banyak yang bertema pendidikan, khusunya pendidikan moral.
Motif yang terdapat dalam hakikat bermacam-macam, antara lain motif kelahiran, motif perkawinan, motif iman, motif impian, dan motif ahli nujum. Di dalam pelukisan tokoh hikayat, biasanya dipergunakan cara analitik, sedangkan watak tokoh pada umumnya adalah watak datar (flat character). Pencerita biasanya menempatkan diri sebagai orang pertama hanya terdapat di dalam Hikayat Abdullah.
Source : Ensiklopedi Sastra Indonesia.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.