Sunday, August 18, 2013

Layar Terkembang



Layar Terkembang merupakan karya Sutan takdir Alisyahbana yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1936. Roman ini menceritakan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur, dan juga termasuk masalah agama. Roman ini menampilkan percintaan antara Yusuf, Maria dan Tuti. Tuti, seorang wanita yang memiliki wawasan dan pemikiran modern. Ia mencoba menyamakan hak kaum wanita dengan pria. Maria adalah adik Tuti, yang sangat perinag. Yusuf, seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur. Tokoh lain yang terlibat dalam roman ini adalah Supomo, ia adalah mahasiswa kedokteran. Sifatnya baik hati dan luhur. Roman ini bersettingkan Jakarta.

Umar Junus pernah menyatakan bahwa secara semiotoc, Tuti merupakan simbol modern, sedangkan Maria merupakan simbol tradisional. Dalam cerita ini STA terkesan berpihak kepada sesuatu yang bersifat modern. Sesuatu yang bersifat tradisional seperti yang diwakili oleh Maria seakan-akan tidak diberi peluang, sehingga Maria diakhiri hidupnya oleh pengarang.
Tuti dan maria adalah anak Raden Wiraatmaja. Dua gadis ini memiliki karakter yang berbeda. Tuti adalah gadis yang pembawaanya  selalu serius sehingga terkesan pendiam. Namun ia berpendirian teguh dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria.
Tuti, anak keduanya, memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah bergaul  dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya.
Pada suatu sore, kedua kakak beradik ini berjalan-jalan ke sabuah pasar ikan. ketika mereka sedang berjalan melihat ikan-ikan dalam akuarium, mereka berkenalan dengan seorang pemuda tampan yang bernama Yusuf. Ia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Pada hari itu juga, Yusuf mengantarkan kedua gadis itu sampai di rumah mereka.
Sejak pertemuan pertamanya, Yusuf selalu mebayangkan Maria yang periang, lincah, dan suka berbicara ceplas-ceplos. Ia menaruh hati kepada gadis itu. Wajah Maria selalu terbayang-bayang di matanya.
Takdir kembali mempertemukan Yusuf dan Maria dan kakanya di depan Hotel Des Indes. Dengan senang hati, Yusuf mengantar kedua kakak beradik itu berjalan-jalan. Setelah pertemuan tersebut Yusuf menjadi sering berkunjung ke rumah mereka. Beberapa waktu kemudian Yusuf dan Maria sepakat menjalin hubungan cinta kasih.
Semanetara itu, Tuti yang melihat hubungan cinta kasih adiknya sebenarnya berkeinginan pula untuk memiliki seorang kekasih. Apalagi setelah ia menerima surat cinta dari Supomo. Namun karena bukan pemuda itu idamannya, ia menolak cintanya.  Sejak hari itu hari-harinya selalu disibukna dengan organisasi dan melakukan kegemarannya membaca buku sehingga ia sedikit melupakan angan-anganya tentang seorang kekasih.
Keluarga Raden Wiraatmaja dikejutkan oleh hasil diagnosis dokter yang menyatakan bahwa Maria mengidap penyakit TBC. Kesehatan gadis ini dari hari ke hari semakin lemah, meskipun ia telah menjalani perawatan insentif. Maria yang periang dan lincah seperti kehilangan semangat hidupnya. Hal ini membuat Yusuf merasa sedih. Pemuda itu mendampingi kekasih hatinya dengan setia. Maria kemudian meninggal dunia. Namun, sebelum ia mengehembuskan nafas terakhirnya, ia meminta kakaknya sebagai penggantinya.
Yusuf memenuhi permintaan kekasihnya. Hubungan cinta kasih Tuti dan Yusuf pun terjalin. Mereka pun sepakat untuk menikah.

1 comment:

Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.