Cara Praktis untuk Menyelesaikan Konflik Dalam Rumah Tangga
- Suami istri harus menampakan pandangan relistis terhadap konflik rumah tangga mereka karena konflik itu dapat menjadi salah satu faktor untuk melakukan dialog dan saling memahami.
- Cara yang ditempuh suami istri dalam menghadapi konflik rumah tangga itu adakalanya menyelesaikan konflik atau justru akan memperbesar dan memperluas wilayah konflik.
- Sudah pasti kalimat-kalimat kasar dan ungkapan-ungkapan yang keras akan terus bergema hingga setelah konflik berakhir dan akan menambah akumulasi psikologis.
- Mendiamkan konflik merupakan solusi negatif sesaat. Menyimpan persoalan di dalam dada merupakan awal dari belenggu psikologis dan menyesakkan dada.
- Ketika menyelesaikan persoalan, haruslah menyeluruh, menyenangkan dan lapang dada.
- Cara-cara yang menyenangkan salah satu pihak hauslah dihindari, karena gunung berapi akan segera meletus ketika ada pemicunya dan bahkan ketika terjadi benturan paling kecil sekalipun.
- Dalam menyelesaikan konflik haruslah dihindari cara-cara penghinaan dan pengingkaran dan bergantung terhadap keuntungan, karena hal itu akan memperdalam jurang konflik.
- Menjauhkan diri dari membanggakan nasab, kekayaan, kecantikan, ketampanan atau intelektualitas, karena hal ini akan menyebabkan hancurnya ikatan rumah tangga.
- Ketika menyelesaikan dan menghadapi konflik apapun, maka keputusan apapun tidak boleh diambil kecuali setelah dipelajari dengan baik dan seksama.
- Persoalan hendaklah dipahami dengan baik. Adakah ia benar-benar konflik atau hanyalah kesalahpahaman, maka mengungkapkan kebenaran konflik dan apa yang menghimpitnya dengan cara yang jelas dan langsung merupakan tujuan masing-masing suami istri dan akan membantu untuk menghilangkan kesalahpahaman yang menjadi pokok persoalan.
- Kembali kepada diri, intropeksi diri dan mengetahui kekurangan diri dihadapan Allah akan membuat anda memandang rendah keslahan orang lain terhadap diri anda.
- membatasi konflik dan mengontrol volumenya agar tidak tersebar atau keluar dari rumah tangga.
- Sesungguhnya mengakui kesalahan merupakan jalan untuk mencapai kebenaran dan pihak lain harus berterimakasih dan memuji pihak yang mengakui kesalahannya. "mengakui kesalahan lebih baik dari pada terus -menerus dalam kesalahan".
- Sabar terhadap watak-watak yang telah berakar pada masing-masing pihak, baik sifat cemburu dari pihak suami atau istri, serta mengetahui watak-watak kejiwaan masing-masing dan mensikapinya dengan lemah lembut.
- Beradaptasi dengan semua situasi dan kondisi, sikap tenang dan tidak tergesa-gesa dan hati-hati merupakan kondisi yang paling kondusif untuk melihat kebenaran dan pandangan yang tepat dalam melihat persoalan.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik & Relevan dengan conten Artikel, Dilarang menyisipkan Link Hidup. jika Teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu diperbolehkan, Terima kasih.