Contoh Artikel

                                        

"Pandai Berhemat dan Jual Kretivitas"

          Kita tahu kan, sebagai pelajar, kita tidak hanya belajar mata pelajaran sekolah saja. dalam hal ini juga harus belajar mengenai mengatur uang saku yang diberikan oleh orang tua kita tercinta.

          Perlu disadari juga bahwa teman-teman sekolah kita, berasal dari berbagai latar belakang. Banyak dari mereka yang mempunyai uang saku lebih, dan tidak sedikit pula yang minim atau pas-pasan. Biasanya pelajar yang berduit dapat dengan mudah membeli buku dan alat tulis sekolah mereka sendiri dan setiap jam istirahat mereka bisa membeli makanan secukupnya beresama yang lain. Kadang malah saling traktir. Bagi yang uang sakunya pas-pasan tentu tidaklah demikian. Hal ini sebenarnya bukan menjadi soal, tergantung kepada kita bagaimana  cara mensiasatinya.

          Pertama, kita harus pandai-pandai berhemat dengan mempergunakan sistem "skala prioritas" yaitu kita dahulukan kepentingan-kepentingan yang dianggap sebagai kebutuhan primer, seperti uang transport, uang jajan, dengan istilah lain "jangan besar pasak daripada tiang", setelah itu baru kebutuhan lain yang agak ringan. Kedua, memakai alternatif lain yaitu memanfaatkan bakat/kreativitas kita secara maksimal. Tentu saja yang positif lo...! bagi yang berbakat membuat aksesoris remaja, seperi cincin, kalung, kartu ucapan, dan sebagainya (dari bahan yang sangat  murah) aksesoris itu dapat kita jual kepada teman-teman sekolah atau teman di rumah. Bisa juga yang suka menulis puisi, cerpen, atau bagus dalam membuat artikel ataupun juga menggambar kartun, boleh juga kita mengirimkannya ke media cetak misal koran, majalah dan sebagainya. Apabila masuk seleksi kemudian dimuat, tentu kita akan memperoleh hadiah / bonus dari media tersebut. Paling tidak bisa menambah uang saku kita.

          Yang penting dari semua itu, kita tidak boleh melupakan tanggung jawab kita sebagai pelajar, yaitu belajar.

                                                                                  Sumber : Solopos,19 September 2004, ha;aman 12.